Pacarmu adalah seorang pendaki cantik? Ketahuilah, pertanyaan berikut ini dan rentetannya, adalah tanya yang tersimpan di kedalaman hatinya, jauh sebelum bertemu denganmu.
“Jika suatu hari kelak, aku dipertemukan dengan jodohku, akankah dia merelakanku menekuni hobiku, mendaki gunung?”
Pertanyaan itu muncul dari kesadaran bahwa selama masih gadis, tidak mudah untuk seorang Pendaki Cantik mendapatkan izin mendaki gunung dari orang tua atau kerabatnya.
Baca: Datang Bulan Saat Mendaki? Ini Tipsnya
Bayang-bayang ketakutan akan bahaya di alam liar adalah salah satu penyebabnya.
Mereka takut anak gadisnya kenapa-napa. Terluka, cidera, tersesat, hilang, hingga anggapan diculik dan diperkosa.
Dan, karena mereka tidak bisa ada di sana untuk melindunginya. Muncullah larangan itu: tidak boleh!
https://www.instagram.com/p/Bkcwl0SBLUW/
Baca: Aku dan Kenangan di Puncak Gunung
Sedih, bukan? Niat untuk melindungi itu akhirnya berujung pada larangan dan sekian banyak ‘tidak boleh.
Akhinya, tidak sedikit yang kemudian berhasil mendaki karena pergi tanpa memberitahu (izin).
Sebagian dari mereka ‘terpaksa’ harus ‘berbohong’ tentang tujuan liburannya; ke mana saja, asal bukan ke gunung.
Baca: Seperti Inilah Cowok Pendaki di Mata Kami
Tentu, dengan latar seperti itu, pertanyaan bahwa “Akankah nanti pasanganku merelakanku naik gunung?” adalah pertanyaan yang sedari awal sudah tertanam dalam benak.
Ya, jika pacarmu adalah seorang pendaki cantik, akankah ‘kamu’ merelakannya untuk kembali mendaki?*