Pernah menanjak ke Merbabu via Suwanting? Seorang Pendaki Cantik, ingin berbagi senandung cinta tentang alam Merbabu. Sebuah ungkapan kerinduan untuk mengulangi lagi pengalaman menapaki pendakian ke lereng gunung Merbabu.

Ini cerita yang dikisahkannya dalam balutan kata-kata puitis. Di sini, kisah itu kami balut dengan foto-foto para Pendaki Cantik yang mendaki ke puncak Merbabu via Suwanting: …

Merbabu Via Suwanting

Merbabu via Suwanting | @rahayusr13
Merbabu via Suwanting | @rahayusr13

Langkahku kian tertatih tak kala telusuri lagi lerengmu, Merbabu. Beribu rasa menyatu dalam ragaku yang mungkin kian rapuh termakan lelah.

Lelah yang menggerogoti seluruh otot penyanggah tubuhku. Akh, kuabaikan segala rasa itu hanya untuk bersua kembali denganmu. Ohhhh Merbabu.

Entah apa yang membuatku selalu ingin bertandang ke tempatmu. Terkadang jika ku renungkan. Mungkin semuanya terkesan sia-sia. Karena ketika hendak menggapai puncakmu, sejuta rasa lelah menguasai ragaku.

Merbabu via Suwanting | @santy_ee
Merbabu via Suwanting | @santy_ee

Fisikku seakan berteriak karena tak sanggup lagi menanjak. Namun entah kenapa, segala rasa itu mampu kutepis karena besarnya kerinduanku akan indahnya pesonamu.

Kau bukan kekasihku. Kau juga bukan pasangan jiwaku. Lalu, kenapa aku harus selalu rindu padamu? Duh, seakan tak mampu lagi kucerna isi batok kepala untuk meminta penjelasan mengapa dan mengapa selalu mengingatmu, Merbabu.

Tahukah kau? Ada tempat terindah yang selalu kusisihkan di ruang hatiku untukmu.

Yah, terkadang ruang itu yang selalu bergema untuk mengingatkanku jika hendak melupakanmu dengan setumpuk rutinitas. Jika sudah begitu, terkadang hal penting pun kuabaikan hanya untuk menengokmu barang sejenak.

Merbabu via Suwanting by @satyawinnie
Merbabu via Suwanting by @satyawinnie

BacaDatang Bulan Saat Mendaki? Ini Tipsnya

Mengingatmu, Merbabu

Sungguh aku terlampau jatuh cinta padamu. Pada sejuta pesona yang kau tebarkan di depan mataku. Aku malu. Malu ketika harus jujur.

Bak rembulan di malam ini yang mengintip malu dari balik rimbunnya dedaunan. Mungkin dia juga sama sepertiku. Malu berkisah tentang eloknya pesonamu.

Aku yakin bukan cuma aku yang tertaut hati padamu. Banyak yang sudah kau hipnotis dengan kemolekanmu. Dengan sejuta garis keindahan yang sulit untuk dipaparkan.

Yah, kau juga lihat di sana kan. Di bawah lerengmu ada sekelompok sahabat-sahabatku juga yang selalu merindukanmu.

Merbabu via Suwanting | @novaoctaviana
Merbabu via Suwanting | @novaoctaviana

Akh, Merbabu. kau sungguh elok. Aku terbuai. Aku terhanyut. Aku terlarut.

Dalam heningnya alam-mu. Dalam dinginnya malam yang kau berikan. Dalam syahdu lirih semilir angin yang kau hembuskan di kupingku.

Entah bagaimana lagi caraku berkisah tentang pesona. Karena sulit dilukiskan oleh daya imajinasiku.

Aku selalu tak sanggup berkata jika ada di depanku. Kau bak lelaki tangguh yang seakan selalu menggodaku.

Terima kasih Merbabu, karena kau selalu membuatku jatuh cinta. Lagi dan lagi. Kau selalu sanggup menggodaku dan memanggilku kembali bertandang ke puncakmu yang tinggi.

BacaSeperti Inilah Cowok Pendaki di Mata Kami

Merbabu via Suwanting | @iierahayu
Merbabu via Suwanting | @iierahayu

Bagiku, kau ibarat kekasih yang selalu bisa menentramkan kegalauan di hati. Kau bak pasangan jiwaku yang selalu membuatku kasmaran. Kau bak sang idola yang terus membuatku memuja akan indahnya pesonamu.

Dan kau juga selalu dan selamanya bak ayah’ibu yang terus mengingatkanku mengucap syukur untuk sejuta anugerah yang dititipkan-Nya di kehidupan ini. Kau selalu di hatiku.*

Story by: @mukaromah_29

Share.