Pendakicantik.com – Masyarakat Tangkil, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci merasa waswas dan cemas jika hujan deras turun di puncak Gunung Kerinci.

Masyarakat Tangkil takut kalau hujan deras di puncak Gunung Kerinci dapat menyebabkan terjadi banjir lahar dingin yang berisi pasir dan batu pasti menerjang desa mereka.

Baca juga: 2 Titik Retakan di Jalur Pendakian Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango

Hal ini diakui Yoni salah seorang masyarakat Tangkil dilansir dari Tribunjambi.com baru baru ini. Ia mengatakan banjir lahar dingin ini disebabkan hujan yang turun di puncak Gunung Kerinci cukup deras dan bandar (Drainase) tidak bisa menampung aliran air, sehingga meluap ke jalan.

Selain itu, banjir lahar dingin ini juga disebabkan hutan di Gunung Kerinci sudah banyak yang dirambah dan dijadikan perkebunan. Sehingga tidak ada lagi pohon dan akar pohon yang  menahan lajunya banjir lahar dingin tersebut.

Baca juga: Gunung Pelangi Zhangye Danxia di Tiongkok, Situs Warisan Dunia UNESCO

Masyarakat Tangkil Cemas Bila Hujan Turun di Puncak Gunung Kerinci

“Banjir ini sudah 5 kali terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini, hingga membuat material pasir dan batuan menutupi bandar dan jalan,” ujarnya.

Padahal akunya, sebelum hutan di Gunung Kerinci dirambah banjir lahar dingin tidak pernah terjadi.

“Sejak hutan di Gunung Kerinci banyak dirambah musibah ini sering terjadi,” ungkapnya.

Yoni menyebutkan, perambahan hutan di Gunung Kerinci untuk dijadikan perkebunan dilakukan orang dari luar Kayu Aro.

“Orang yang dari luar banyak membuka kebun di atas, kalau dari kayu Aro tidak ada, perambahan hutan di Gunung Kerinci ini sudah hampir separo,” ujarnya.

Masyarakat Tangkil Cemas Bila Hujan Turun di Puncak Gunung Kerinci
Foto: Pendaki Cantik – @yashintasuarnadi

Sejauh ini sebutnya untuk mengatasi jangan sampai lahar dingin masuk ke rumah dan perkebunan, masyarakat Tangkil dengan swadaya memperlebar parit atau bandar dan membuat tanggul menggunakan karung.

“Sejauh ini masyarakat sendiri yang mengatasinya. Kita minta kepada pemerintah daerah untuk membesarkan bandar, karena bandar yang sekarang ini terlalu kecil, tidak bisa menampung aliran air yang cukup besar dan deras dari Gunung Kerinci,” tutupnya.

Baca Juga: 2 Titik Retakan di Jalur Pendakian Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango

Senada Sudar warga Kayu Aro lainnya mengatakan, terakhir banjir lahar dingin ini terjadi sekitar dua pekan yang lalu. Banjir lahan dingin yang terjadi itu merupakan yang paling parah.

“Karena aliran lahar dingin ini cukup deras, hingga ke jalan dan masuk ke rumah warga yang berada di pinggir jalan Nasional,” sebutnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kerinci, Maya Novefri dikonfirmasi mengatakan, untuk mengatasi banjir lahar dingin pihaknya telah mulai melakukan penggalian parit atau membuat bandar.

“Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar aliran lahar dingin tidak terlalu deras melewati perkampungan warga, jadi sebagian aliran lahar dingin ini nantinya akan diarahkan ke Sungai Kering,” ujarnya.

Masyarakat Tangkil Cemas Bila Hujan Turun di Puncak Gunung Kerinci
Foto: Pendaki Cantik – @fanesa_yuningsih

Kadis PUPR Kerinci mengatakan karena saat ini sudah masuk akhir tahun, dari Bidang Tanggap Darurat hanya bisa membantu membuat parit.

“Kalau untuk pekerjaan sudah hampir kurang lebih 2 KM, mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini, banjir lahar dingin tidak lagi menerjang desa Bengkolan Dua dan Tangkil,” pungkasnya.

Share.