#PendakiCantik – Sebuah video yang berisi tentang peristiwa banjir bandang dengan air berwarna hitam kecoklatan di kaki Gunung Slamet viral di media sosial.
Dalam video amatir tersebut, terlihat tiga orang sedang berusaha mengamankan motornya agar tidak terseret banjir bandang tersebut.
Karena arus sangat deras, pemilik motor yang dibantu beberapa orang terlihat kewalahan untuk menahan kendaraan itu. Tak diketahui bagaimana nasib motor tersebut.
Terjadi di Gunung Slamet
Banjir bandang di daerah kaki Gunung Slamet tepatnya Igirklanceng Sirampog Kab. Brebes, Jawa Tengah pada Jum’at, 12/02/2021.
Repost IG Info Komando pic.twitter.com/EzGwJaZBL4— 🏴#AnakTransmigran (@dadang_adp) February 12, 2021
Adalah akun Twitter @dadang_adp yang mengunggah video tersebut. Dalam keterangannya, ia menyebut lokasi kejadian di daerah kaki Gunung Slamet di Brebes.
“Banjir bandang di daerah kaki Gunung Slamet tepatnya Igirklanceng Sirampog Kab. Brebes, Jawa Tengah pada Jum’at, 12/02/2021. Repost IG Info Komando,” tulis akun itu.
Hingga kini, video tersebut telah ditonton sebanyak 2,2 ribu kali dan disukai oleh 107 warganet.
Penjelasan BPBD
Melalui keterangannya melansir kompas.com pada Sabtu (13/2/2021), Pusdalops BPBD Kabupaten Brebes menyebutkan, banjir bandang terjadi di Desa Igir Klanceng dan Desa Dawuhan.
Kedua desa tersebut diketahui terletak di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Jumat (12/2/2021) pukul 17.00 WIB.
Meski tak ada korban jiwa, Pusdalops menyatakan, ada satu warga yang mengalami luka karena hanyut terbawa banjir dan dilarikan ke rumah sakit di Bumiayu.
Pusdalops mencatat, talud penahan jalan di beberapa titik sepanjang jalan provinsi yang berada di Dukuh Dawuhan sampai Dukuh Slempet mengalami kerusakan.
Kerusakan juga terjadi di jalan kabupaten yang melewati Duku Igirklanceng dan Dukuh Pesanggrahan.
Sepeda Motor Hanyut
View this post on Instagram
Selain kerusakan jalan dan talud, ada 4 unit sepeda motor yang hanyut dan rusak berat akibat banjir itu.
Pusdalpos mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin cukup kencang menjadi salah satu penyebab banjir bandang.
Penyebab lainnya adalah lokasi hutan yang telah dialihfungsikan warga sekitar menjadi lahan pertanian sayur.
Mereka mendesak, agar pihak-pihak terkait segera mengkaji dampak dan risiko dari pengalihan lahan hutan produksi serta hutan lindung menjadi lahan pertanian.