Pendakicantik.comRanu Kumbolo merupakan salah satu tempat favorit yang menjadi tujuan pendaki saat mendaki Gunung Semeru.

Sejauh ini gunung yang terletak di Jawa Timur itu tercatat mengalami erupsi terus menerus, meski tingkat erupsinya berangsur-angsur menurun.

Baca juga: Gunung Niut: Gunung Vulkanik Purba, Puncak Tertinggi Di Kalimantan Barat

Lantas bagaimana nasib danau favorite para pendaki ini dan jalur pendakian gunungnya yang mencapai 3.676 meter di bawah permukaan laut (mdpl) itu?

Koordinator Gunung Api PVMBG, Oktory Prambada mengatakan, untuk jalur pendakian menuju Gunung Semeru, termasuk Ranu Kumbolo, ditutup karena berstatus siaga sejak Desember 2021.

Baca juga: 5 Monumen Paling Ikonik yang Wajib dikunjungi di Surabaya

Ranu Kumbolo: Kondisinya Pasca Erupsi Semeru dan Penutupan Jalur Pendakian

“Untuk dampak langsung ke Ranu Kumbolo tidak ada karena arah bukan aliran piroklastik, lava dan lahar ke arah tenggara sedangkan Ranu Kumbolo berada di Utara Puncak Semeru,” ungkap Oktory dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu (14/12/2022).

Sementara itu, tambah Oktory, untuk dampak tidak langsung dari aktivitas Semeru ke danau ini adalah kadang-kadang terdampak hujan abu tipis yang tidak signifikan.

“Untuk jalur pandakian apakah tetap atau berubah itu bukan wewenang kami di PVMBG, kami hanya focus kepada monitoring dan Mitigasi bencana Gunung Api Semeru,” tandas Oktory.

Ranu Kumbolo: Kondisinya Pasca Erupsi Semeru dan Penutupan Jalur Pendakian
Foto: Pendaki Cantik – @qibaqib

Badan Geologi Kementerian ESDM per 9 Desember 2022 mencatat, pasca deformasi inflasi yang disertai erupsi 4 Desember 2022 atau masuk level VI yakni awas. Hingga saat ini sudah menunjukkan penurunan dari instrumen titlemeter.

Mengingat karakteristik erupsi Gunung Semeru, potensi ancaman bahaya, hasil pemantauan visual dan kegempaan, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru dapat diturunkan dari level IV Awas menjadi Level III atau Siaga terhitung sejak 9 Desember 2022 pukul 12.00 WIB.

Share.