Pendakicantik.com – Seorang pendaki yang berasal dari China berhasil mendaki Gunung Everest. Yang membuatnya hebat karena pendaki ini seorang tunanetra.
Zhang Hong, namanya dan berasal dari China Chongqing, China. Zhang menyelesaikan pendakian pada Kamis (27/5/2021).
Di usianya yang sudah tidak muda lagi; berumur 46 tahun, Zhang menjadi pendaki tunanetra pertama dari Asia dan pendaki ketiga di dunia yang berhasi mendaki Gunung Everest.
Baca juga: WAE REBO, KEARIFAN LOKAL YANG MENDUNIA

Zhang Hong: Antara Tunanetra Dan Ekstremnya Everest
Zhang Hong berhasil mencapai puncak gunung Everest setelah 3 hari mendaki bersama pemandu dan beberapa Sherpa, dikutip dari Mashable SE Asia, Sabtu (5/6/2021).
Tunanetra Bukan Penghalang Untuk Menggapai Impian
Zhang bercerita tentang keberhasilannya menggapai Gunung Everest lewat account Twitter-nya.
“Saya mencapai Everest!” katanya dalam sebuah tweet. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga saya, pemandu saya, orang-orang di Rumah Sakit Fokind, dan Asian Trekking yang sangat mendukung perjalanan saya.”
Zhang berasal dari kota Chongqing, Zhong, China Barat Daya, dan kehilangan penglihatannya pada umur 21 tahun karena glaukoma. Tetapi, hal itu tidak menghalangi niatnya untuk mendaki gunung paling tinggi di dunia.

Terinspirasi Dari Sesama Pendaki Tunanetra
Zhang kehilangan penglihatan pada usia 21 tahun karena glaukoma. Motivasinya terinspirasi dari Erik Weihenmayer, pendaki tunanetra asal Amerika yang mendaki Everest pada 2001.
Weihenmayer telah berhasil mendaki tujuh puncak tertinggi di dunia (Seven Summits). Pada usia 15 bulan ia didiagnosa mengidap retinoschisis dan mengidap kebutaan sejak usia 13 tahun.
Dia menjelaskan jika dia terinspirasi dari Erik Weihenmayer, seorang pendaki gunung tunanetra yang berasal dari Amerika yang berhasil mendaki Everest pada 2001.
“Hari ini saya duduk di sini dan memikirkan Eric, yang menginspirasi saya untuk memiliki mimpi dan bekerja keras, dan akhirnya saya mencapainya,” lanjutnya.
Karena ini, Zhang mulai latihan di bawah tuntunan rekan pemandu gunungnya, Qiang Zi. Dianya sukses menuntaskan pendakian di puncak Himalaya dengan ketinggian 8.849 mdpl bersama tiga pemandu.
“Saya masih takut, karena saya tidak bisa menyaksikan arah saya jalan, dan saya tidak bisa mendapati pusat gravitasi saya, jadi terkadang saya berasa akan jatuh,” kata Zhang.
“Tetapi saya terus berpikiran, karena walau berat harus hadapi kesusahan-kesulitan itu, ini salah satunya elemen pendakian, ada kesusahan dan bahaya, berikut makna dari mendaki,” lanjutnya.

Persiapan Dan Latihan Sebelum Mendaki
Zhang latihan dengan temannya Qiang Zi, yang merupakan seorang pemandu gunung dengan cara membawa tas seberat 30 kilogram sambil menaiki tangga rumah sakit Tibet tempat ia bekerja sebagai tukang pijat.
Berkat kegigihannya dan tekadnya yang kuat, akhirnya Zhang Hong berhasil menaklukkan Gunung Everest.
“Tidak peduli apakah Anda penyandang disabilitas atau normal, apakah Anda kehilangan penglihatan atau Anda tidak memiliki kaki atau tangan, tidak masalah selama Anda memiliki pikiran yang gigih, Anda selalu dapat menyelesaikan sesuatu yang dikatakan orang lain tidak bisa,” kata Zhang.
