#PendakiCantik – Mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas wisata yang akrab dengan resiko kecelakaan. Hal ini sudah sering terjadi dan memakan korban jiwa.

Kecelakaan saat mendaki gunung ternyata sering kali terjadi pada kondisi-kondisi tertentu. Artinya tidak semua momen mendaki itu mencelakakan.

Hal tersebut disampaikan oleh pendaki senior Djukardi Adriana atau yang lebih akrab disapa Bongkeng beberapa waktu belakangan ini.

Menurutnya, hampir seluruh kecelakaan di gunung yang dialami pendaki saat sedang turun. kecelakaan biasanya terjadi karena pendaki itu kurang hati-hati.

Alasan Terjadi Kecelakaan

Waspada, Kecelakaan Saat Mendaki Sering Terjadi Pada Kondisi Ini
Foto: Pendaki Cantik – @tyaranurap

Lebih lanjut Bongkeng menjelaskan bahwa resiko kecelakaan khususnya kematian itu terjadi saat sedang turun bahkan angkanya menyentuh hampir 90 persen.

Alasan kecelakaan tersebut terjadi selain karena kurang hati-hati adalah kelelahan hingga kehilangan fokus serta hasrat untuk sesegera mungkin cepat pulang ke rumah.

Ia juga mengatakan bahwa ada dua faktor penyebab terjadi bahaya di gunung. Yakni faktor objek yang berasal dari alam seperti hujan, badai, atau tanah longsor atau faktor subjek, yang berasal dari manusia itu.

Biasanya itu karena kurang pengetahuan teknik hidup di alam terbuka. Selain mental dan fisik, Bongkeng menegaskan bahwa pengetahuan juga sangat penting dimiliki setiap pendaki. Ketiga hal itu tidak bisa dipisahkan.

Mendaki Membentuk Karakter Manusia

Waspada, Kecelakaan Saat Mendaki Sering Terjadi Pada Kondisi Ini
Foto: Pendaki Cantik – @nianovitaa__

Bongkeng yang saat ini menjadi salah satu anggota perhimpunan Wanadri menuturkan bahwa fase pembentukan karakter pendaki itu terjadi secara bertahap.

Pendakian yang semula hanya digemari, lambat laun akan membuat siapa saja yang melakukannya akan terbina oleh alam dan membentuk karakter pendaki.

Telah 50 tahun aktif mendaki gunung di Indonesia juga luar negeri, Bongkeng tentu pernah mengalami cedera fisik.

Termasuk keseleo yang paling umum dialami pendaki. Cedera fisik tidak membuatnya kapok berkegiatan di alam tapi justru jadi pemantik agar diri lebih berhati-hati.

Bongkeng mengaku, karena pernah terjatuh dan mengakibatkan kakinya keseleo saat sedang turun gunung, hingga saat ia selalu berjalan paling lamban.

Cara Memahami Ilmu Pendakian

Waspada, Kecelakaan Saat Mendaki Sering Terjadi Pada Kondisi Ini
Foto: Pendaki Cantik –@sylvi_mozha

Selain bercerita tentang apa yang dialaminya, Bongkeng sebagaimana dilansir dari suara.com mengatakan bahwa untuk menambah ilmu pendakian tidak harus bergabung ke organisasi pecinta alam.

Kemudahan akses informasi saat ini, bisa dimanfaatkan untuk belajar mengenai teknik hidup kegiatan di alam terbuka.

Sehingga bagi pendaki yang hendak mendaki gunung menurutnya perlu secara mandiri mempelajari info-info dasar mendaki sebelum melakukannya.

Share.