#PendakiCantik – Secara administratif Gunung Raung terletak di ujung timur Pulau Jawa tepatnya di tiga kabupaten, yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember.

Gunung yang secara geografis berada di kompleks Pegunungan Ijen itu menjadi puncak tertinggi dari gugusan pegunungan tersebut. Kaldera Gunung Raung merupakan kaldera kering terbesar di Pulau Jawa.

Keistimewaan lain gunung yang memiliki empat titik puncak ini adalah jalur pendakiannya yang menantang. Meski demikian, gunung ini memiliki panorama yang sangat indah.

Tertinggi Ketiga di Jatim

Wajib Tahu! Berikut Kumpulan Fakta Menarik Soal Gunung Raung
Foto: Pendaki Cantik – Instagram/@rezadiasjetrani

Gunung Raung merupakan gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur, setelah Gunung Semeru dan Gunung Arjuno. Sementara kaldera keringnya menjadi yang terbesar kedua di Indonesia, setelah Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat.

Ada empat titik puncak yang bisa dicapai para pendaki, yaitu Puncak Bendera, Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi, dan Puncak Sejati. Puncak yang tertinggi adalah Puncak Sejati yakni 3.344 m.

Jika dilihat dari vegetasinya, Gunung Raung mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Gunung Tua dan Unik

Wajib Tahu! Berikut Kumpulan Fakta Menarik Soal Gunung Raung
Foto: Pendaki Cantik – Instagram/@akuudwi

Gunung Raung merupakan gunung yang unik. Memiliki kaldera berbentuk elips dengan kedalaman sekitar 500 meter. Kaldera ini selalu berasap dan sering menyemburkan api, seperti dilansir merbabu.com.

Gunung berusia tua dengan kaldera di puncak serta dikitari banyak puncak kecil ini memiliki pemandangan yang benar-benar menakjubkan.

Jalur Pendakian Paling Mudah

Wajib Tahu! Berikut Kumpulan Fakta Menarik Soal Gunung Raung
Foto: Pendaki Cantik – Instagram/@__pipink_

Jalur pendakian Gunung Raung yang paling mudah bisa ditempuh dari arah Bondowoso. Dari Bondowoso, pendaki menuju desa Sumber Wringin dengan menggunakan Colt melalui Sukosani.

Perjalanan pendakian dimulai dari desa Sumber Wringin melalui kebun pinus dan perkebunan kopi menuju Pondok Motor.

Di Pondok Motor, pendaki bisa menginap atau sekadar beristirahat. Selanjutnya, perjalanan menuju puncak membutuhkan waktu sekitar 9 jam.

Saat pendaki sudah mencapai ketinggian 1.300-1.400 meter atau sekitar dua jam pendakian, akan ada jalan berkelok.

Jalan berkelok ini sekaligus naik turun sampai ketinggian sekitar 1.500-1.600 meter. Para pendaki akan menjumpai banyak pohon cemara di sini.

Berikutnya, pendaki menuju Pondok Sumur yang berada di ketinggian 1.750 meter. Jalur pendakian mulai sulit dan kurang jelas karena terdiri dari semak-semak. Setelah sekitar tiga jam, pendaki akan sampai di Pondok Demit.

Jalur Pendakian Menantang

Wajib Tahu! Berikut Kumpulan Fakta Menarik Soal Gunung Raung
Foto: Pendaki Cantik – Instagram/@arqhbella

Dari Pondok Demit, pendaki membutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk sampai di batas hutan yang dikenal dengan nama Pondok Mantri atau Parasan. Di ketinggian 2.900-3.000 meter inilah para pendaki biasanya mendirikan tenda.

Beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Raung. Untuk diketahui, selama perjalanan menuju puncak tidak akan ditemukan sumber air.

Sebaiknya pendaki menyiapkan air saat masih berada di desa terdekat yakni desa Sumber Wringin.

Dari tempat berkemah, waktu tempuh menuju puncak hanya tersisa 2 jam. Pendaki akan melewati padang ilalang dan medan berpasir serta berbatu saat mendekati puncak Gunung Raung di ketinggian 3.332 mdpl.

Di puncak inilah sering terjadi angin kencang. Sementara itu, para pendaki yang bermaksud menuju dasar kawah harus mempersiapkan tali temali atau langkah pengamanan lain. Pasalnya, saat diamati dari pinggir kawah, jalurnya tidak jelas.

Cerita Angker

Wajib Tahu! Berikut Kumpulan Fakta Menarik Soal Gunung Raung
Foto: Pendaki Cantik – Instagram/@_meizda

Seperti gunung pada umumnya, Gunung Raung pun dilingkupi cerita-cerita mistis yang sudah beredar luas di kalangan para pendaki.

Pertama, cerita keangkeran Gunung Raung bisa dilihat dari nama-nama pos pendakiannya. Mulai dari Pondok Sumur, Pondok Demit, Pondok Mayit dan Pondok Angin.

Penamaan pos-pos tersebut memiliki latar belakang tersendiri. Pondok Sumur misalnya, konon katanya terdapat sebuah sumur yang biasa digunakan seorang pertapa sakti asal Gresik.

Sumur dan pertapa itu dipercaya masih ada, hanya saja tak kasat mata. Di Pondok Sumur ini, saat berkemah, biasanya pendaki akan mendengar suara derap kaki kuda yang seolah-olah melintas di belakang tenda.

Wajib Tahu! Berikut Kumpulan Fakta Menarik Soal Gunung Raung
Foto: Pendaki Cantik – Instagram/@novi_ekasulistia

Selanjutnya Pondok Demit, di sinilah tempat aktivitas jual-beli para lelembut atau dikenal dengan Parset (Pasar Setan).

Pada hari-hari tertentu akan terdengar keramaian pasar diiringi dengan alunan musik. Lokasi pasar setan terletak di sebelah timur jalur, tepatnya di sebuah lembah dangkal yang dipenuhi ilalang dan pohon perdu.

Sementara, Pondok Mayit dianggap sebagai pos pendakian dengan kisah paling menyeramkan. Di pos ini, dulu pernah ditemukan sesosok mayat yang menggantung di sebuah pohon.

Menurut cerita yang beredar, mayat itu merupakan seorang bangsawan Belanda yang dibunuh oleh para pejuang.*

Share.