Pendakicantik.com – Virendy Marjefy (19) merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang meninggal saat ikut diksar Mapala.
Karena kejadian ini, pihak kampus Unhas membentuk tim investigasi dan meminta kegiatan dihentikan sementara.
Baca Juga: 5 Gunung di Jawa Barat yang Jadi Tujuan Favorit untuk Mendaki Gunung
“Kemarin Pak Dekan Teknik itu, langsung mengultimatum untuk menghentikan dulu kegiatan Mapala. Jadi akan diturunkan tim investigasi juga dari fakultas,” jelas Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas, Prof Muhammad Ruslin dikutip dari detikSulsel, Minggu malam (15/1).
Mahasiswa Unhas Tewas Saat Ikuti Diksar Pecinta Alam
Ruslin menjelaskan, kegiatan Mapala 09 ini telah mendapatkan izin dari pihak kampus. Dan para peserta kegiatan juga sudah mendapat izin dari orang tua masing-masing.
Virendy Marjefy: Mahasiswa Universitas Hasanuddin Meninggal saat Diksar Mapala
“Itu kegiatan resmi, kegiatan Mapala 09 Fakultas Teknik itu sudah ada izin, mereka ada proposalnya, dan ada izin dari orang tua,” ungkapnya.
Baca Juga: Candi Cetho Peninggalan Majapahit yang Berada di Lereng Gunung Lawu
Proses Kaderisasi UKM Mapala
Ruslin menjelaskan, kegiatan diksar yang dilakukan oleh UKM Mapala 09 Unhas tersebut adalah sebuah proses kaderisasi yang diperuntukkan bagi setiap anggota yang akan bergabung ke unit kegiatan mahasiswa (UKM) tersebut.
“Itu memang bentuknya diksar untuk calon anggota masuk ke UKM Mapala 09 Fakultas Teknik,” ujarnya.
Peserta diksar Mapala 09 Unhas tersebut berangkat ke lokasi pada tanggal 10 Januari 2023. Bahkan, sebelum diberangkatkan, para peserta telah melalui pemeriksaan medis dan dinyatakan sehat.
“Nah, mereka berangkat itu dari tanggal 10 itu dilepaskan, dan sebelumnya sudah ada pemeriksaan medis sebelumnya,” jelasnya.
Rencana Melintasi 9 Desa
Rencananya, para peserta akan menjalani diksar dengan melintasi 9 desa di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulsel. Setelah melintasi tiga desa pada hari keempat pelaksanaan kegiatan, korban mulai mengeluh kelelahan.
“Waktu hari keempat kalau ndak salah, mereka mulai kelihatan tidak sanggup,” ungkap Ruslin.
“Namanya juga fisik kan. Ini kan fisik orang jalan, baru tiga desa kalau ndak salah mereka lalui itu,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Virendy Marjefy meninggal dunia saat mengikuti diksar mahasiswa pecinta alam (Mapala) di Kabupaten Maros. Diduga Virendy Marjefy kelelahan hingga meninggal dunia saat mengikuti kegiatan tersebut.
Virendy Marjefy meninggal dunia di Maros pada Jumat (13/1) malam. Namun jenasahnya baru berhasil dievakuasi ke Kota Makassar pada Sabtu (14/1).
“(Saya) ditelepon sama temannya, katanya ke rumah sakit Grestelina, jadi saya tanya kenapa Viren, sakit ya? Tapi dia bilang segera ke rumah sakit Viren ada di sini jadi kami langsung ke sana,” jelas ibu korban, Pemilo Tanjung, Sabtu malam (14/1).