#PendakiCantik – Sebuah video viral yang menggemparkan masyarakat Banyuwangi pada Selasa (16/2/2021) soal kilatan cahaya dari arah Gunung Raung ternyata hoax.
Video tersebut diketahui mulai beredar sekitar pukul 22.00 WIB berisi tentang kilatan cahaya yang menurut informasi merupakan potret berbahayanya Gunung Raung.
Meananggapi hal itu, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Alethea mengatakan, informasi terkait adanya kilatan cahaya seperti yang dikhawatirkan sepenuhnya tidak benar.
Hal ini dikarenakan, sejak tanggal Minggu, 14 Februari lalu aktivitas vulkanik Gunung Raung berangsur mengalami penurunan.
Erupsi yang sebelumnya mencapai 2500 meter, sejak tanggal 14 Februari, menurun antara 500-1000 meter dari atas puncak.
Cahaya Kilatan Petir Bukan dari Kawah Gunung Raung
View this post on Instagram
Burhan mengatakan, dari hasil pemantauan visual, sumber kilatan cahaya tidak berasal dari kawah Gunung Raung setinggi 3.332 Mdpl.
Cahaya tersebut merupakan kilatan petir yang terjadi di kawasan sisi barat ke arah utara Banyuwangi, seperti Bondowoso dan Situbondo.
Ia menjelaskan bahwa kesimpulan terkait ketidakbenaran informasi yang beredar itu berasal dari rekaman CCTV mereka yang menunjukkan adanya gelombang petir.
Gelombang petir tersebut terjadi di balik Gunung Raung dan Gunung Suket. Bisa terjadi di Bondowoso, Situbondo dan kawasan Pantura. Jadi bukan berasal dari Gunung Raung.
Gunung Raung Masih Erupsi
View this post on Instagram
Sementara itu, data pemantauan terakhir PPGA Raung, Rabu (17/2/2021), mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, masih terpantau erupsi, asap kawah berwarna kelabu dengan ketinggian 300-1000 meter dari puncak gunung.
“Teramati asap kawah utama berwarna kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 300-1000 meter dari puncak. Tetap Waspadai Potensi Hujan Abu,” ujar Burhan.
Sementara untuk pengamatan kegempaan, juga terpantau menurun terjadi 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-16 mm, dominan 1 mm.
“Tingkat Aktivitas Gunung Raung masih di Level II (Waspada). Diimbau masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 2 km dari pusat erupsi kawah puncak,” ujarnya melansir IDN Times.*