#PendakiCantik – Isu lingkungan menjadi sorotan dunia akhir-akhir ini. Semua pecinta alam termasuk para pendaki bahu-membahu menggagas gerakan agar alam tetap terjaga.
Pada kenyataannya, belum semua pendaki gunung menyadari gerakan kolektif ini sebagai sebuah gerakan sangat penting untuk keseimbangan kehidupan ekosistem lingkungan.
Entah karena sengaja atau karena belum tahu tentang arti penting kepedulian ini, beberapa orang memang kelihatannya kebingungan dalam menyiasati agar proses pendakian itu tidak merusak alam.
Masalah yang kerap kali menghantui para pendaki adalah persoalan perhitungan barang bawaan sebelum berangkat. Mulai dari peralatan wajib seperti tenda, jaket, ransel, tali temali, sampai makanan sebagai sumber energi.
Terkadang saking takutnya kelaparan di gunung, pendaki membawa bekal yang berlebihan dan tentunya setiap makanan itu masih dalam kemasan.
Mungkin saat itu belum terpikir bagaimana agar bungkus makanan tadi tidak menjadi sampah di gunung yang pada akhirnya mencemari lingkungan.
Prinsipnya, mendaki gunung tanpa menghasilkan sampah tidaklah mustahil. Pegiat Zero Waste Adventure, Siska Nirmala berbagi tips naik gunung yang lebih ramah lingkungan. Berikut ini tipsnya.
1. Hitung kalori yang dibutuhkan
Pendaki gunung harus menghitung jumlah kalori yang dibutuhkan selama pendakian karena berkaitan dengan jumlah perbekalan yang akan dibawa dalam perjalanan.
Hal ini agar pendaki bisa menyiapkan kebutuhan dengan tepat dan tidak membuat kekeliruan yang kemudian menyebabkan banyaknya sampah makanan di gunung.
2. Perbekalan tidak menghasilkan sampah
Mendaki gunung tanpa menghasilkan sampah sejalan dengan gaya hidup zero waste, yakni mengurangi penggunaan bahan makanan yang menghasilkan sampah.
Ada banyak sekali informasi bahan makanan yang meminimalisir timbulnya sampah di internet. Sebelum mendaki gunung, ada baiknya kamu mengumpulkan informasi tersebut untuk kemudian dapat membantu kamu menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan.
3. Bawa botol air isi ulang
Siapkan tumbler atau botol air minum yang dapat diisi ulang sehingga tidak meninggalkan sampah botol plastik di perjalanan.
Hal ini juga sangat penting untuk selalu diingat. Jika diamati dengan baik, botol bekas air mineral merupakan sampah paling banyak di gunung-gunung Indonesia. Kamu harus menghentikannya.
4. Gunakan transportasi umum
Ketika melakukan traveling atau perjalanan pendakian, pastikan untuk menggunakan angkutan umum selama di tempat tujuan, karena tentunya akan menghemat bahan bakar dan juga bujet kamu.
Jika semua wisatawan menggunakan metode ini, bisa bayangkan bagaimana lingkungan yang ramah karena tidak menambah polusi?
5. Gunakan layanan secara bijak
Menginap di hotel atau tempat penginapan lainnya sering membuat kita menyalahgunakan fasilitas yang ada, seperti lampu, AC, televisi, dan lainnya.
Meski sudah membayar, namun perilaku bijak bukanlah dengan membuang sumber daya tersebut sia-sia. Jika handuk, sprei, dan selimut kamar di penginapan masih bersih, maka tidak perlu diganti setiap hari.
6. Bantu melindungi satwa liar
Saat berkunjung ke suatu tempat atau naik gunung, jangan membeli hewan dari spesies yang terancam punah. Selain hal ini merupakan tindakan ilegal, kita juga tidak boleh membahayakan hewan lokal dalam bentuk apapun.
Tetapi seharusnya, kamu tidak ikut mendukung tindakan membunuh dan menghancurkan satwa liar. Sebelum melarang orang lain, bisa dimulai dari diri sendiri dulu.
7. Jangan mendaki di daerah yang terlarang
Di beberapa kota, pemerintah daerah biasanya memberikan jalur khusus untuk hiking dan trekking bagi wisatawan.
Namun, tak sedikit yang melanggar batas dari daerah yang disediakan dan ini dapat membahayakan lingkungan, khususnya daerah yang ditanami tanaman.
Jadi begitu rekan-rekan sekalian. Apabila kamu mau dipanggil seorang pendaki yang super duper keren, ayo mulai menjaga lingkungan selama mendaki gunung. Semesta menyertai perjalanan pendakianmu. AMIN*