Pendakicantik.com – Haid atau datang bulan merupakan sebuah realitas yang tidak terpisahkan dari wanita.
Walau keadaan seperti ini terkadang menghambat berbagai macam aktivitas, bukan berarti kamu tidak bisa mendaki gunung.
Baca Juga: Pos dengan Nama Menyeramkan di Gunung Raung
Bagi sebagian perempuan, masa haid yang bertepatan dengan rencana perjalanan mendaki sering kali dianggap sebagai sebuah bencana.
Tidak sedikit dari para pendaki perempuan yang cenderung memilih membatalkan rencana pendakian pada situasi tersebut.
Tips Mendaki saat Datang Bulan biar Tetap Aman dan Nyaman
Jika kamu seorang wanita petualang dan tahu bakal memasuki masa haid saat di alam bebas, tidak usah cemas atau takut.
Kamu tetap masih bisa melanjutkan rencana pendakian dengan normal dan menyenangkan meski sedang memasuki masa haid dengan mengikuti beberapa tips
Baca Juga: Etika Penting yang Perlu Dipahami Seorang Pendaki Sebelum Naik Gunung
Pertama, Siap dan Bawalah Suplemen dan Pereda Nyeri
Ketika haid, wanita akan kehilangan darah sekaligus zat besi yang akan berpengaruh pada metabolisme tubuh dan ini membuat lebih rentan kelelahan. Bawalah suplemen untuk menjaga kebugaran dan juga pereda nyeri. Mempersiapkan pereda nyeri ketika hendak melakukan perjalanan di masa haid bisa mengantisipasi kram perut.
Banyak suplemen yang bisa untuk mengatasi nyeri haid berlebih seperti teh herbal, vitamin B6, B1 dan vitamin E yang bisa mengurangi nyeri haid secara efektif. Bisa juga membawa minyak aromaterapi mawar, lavender, cengkeh dan kayu manis untuk dioleskan pada area yang kram.

Kedua, Tidak Perlu Malu
Saat mendaki gunung, kamu tidak perlu mengaku kepada rekan-rekan pendaki lain bahwa kamu sedang memasuki masa haid. Jika rekanmu adalah pria, berbicaralah secara terbuka agar mereka bisa memahami dan selalu ada didekatmu untuk memberikan bantuan jika sangat diperlukan.
Hal ini baru akan dilakukan jika kamu sudah berada di alam bebas. Apabila kamu masih dalam proses perencanaan, berdiskusilah dan minta solusi dari mereka. Salah satu opsinya adalah membatalkan pendakian. Tetapi, apabila mereka berkenan membantu dan bersedia memberikan perhatian lebih kepadamu, silakan dipertimbangkan lagi dengan matang.
Baca Juga: Bukit Pabangbon Leuwiliang: Tempat Wisata Baru dengan View Alam Eksotik
Ketiga, Tetaplah Terhidrasi
Berada di alam bebas pegunungan tentu membutuhkan banyak air. Namun untuk masa haid, tentu membutuhkan lebih banyak air. Beristirahatlah jika lelah, jangan terlalu memaksakan diri dengan kemampuan fisik dan tetaplah terhidrasi. Buatlah perjalanan menjadi sesantai mungkin.
Disarankan saat datang bulan sering minum dengan jumlah banyak agar sering buang air kecil. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran kuman dari darah haid ke lubang kandung kemih (tempat urin). Agar bakteri tidak menumpuk saat menstruasi, jagalah kebersihan yang layak.
Bawalah pembalut yang cukup dan menggantinya secara berkala untuk mencegah proliferasi kuman, hand sanitizer, serta pakaian yang cukup. Pastikan kebersihan tidak terganggu dalam kondisi apapun.

Keempat, Buang Pembalut dengan Benar
Jangan meninggalkan pembalut di sekitar alam karena akan mencemari lingkungan. Sebisa mungkin kamu menghindari alasan bahwa kamu sah dan dapat meninggalkan sampah di alam.
Bawalah plastik kemasan yang ada clipnya dan biasa digunakan untuk plastik obat. Masukkan bekas pembalut dalam ziplock agar aman dari debu, kuman dan bakteri, sekaligus mencegah bau tersebar keluar.
Baca Juga: Bukit Pabangbon Leuwiliang: Tempat Wisata Baru dengan View Alam Eksotik
Kelima, Buang Jauh Pikiran Negatif
Perubahan lingkungan, ketinggian dan kegiatan fisik bisa menyebabkan bergesernya masa haid. Haid bisa datang lebih cepat atau lebih lambat. Persiapkan semuanya untuk mengantisipasi haid yang datang mendadak dalam waktu masa haid, tapi anda tidak perlu khawatir berlebihan jika haid tak kunjung datang pada masa ‘pastinya’.
Tetap berpikirlah positif meski banyak mitos seperti hewan buas akan mudah mencium bau darah, wanita sedang datang bulan rawan kerasukan, hingga gangguan mistis pada kelompok perjalanan akibat adanya wanita haid dalam kelompok.
Mitos-mitos tersebut akan membuat pikiran terganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan, berakibat adanya sugesti-sugesti negatif yang bisa merugikan diri sendiri maupun kelompok. Tetaplah tenang dan berdoa.

Keenam, Taati Prosedur Pendakian
Beberapa gunung di Indonesia melarang wanita datang bulan untuk mendaki gunung karena berhubungan dengan hal mistis. Peraturan seperti ini wajib ditaati oleh semua para pendaki untuk mencegah hal-hal mistis yang mungkin bisa mengganggu.
Gunung Arjuno dan Gunung Agung adalah contoh gunung yang disakralkan dimana pendaki wanita yang sedang datang bulan dilarang keras melakukan pendakian karena alasan mistis. Carilah info atau bertanyalah pada penduduk sekitar tentang prosedur pendakian sebelum melakukan pendakian jauh-jauh hari.