Pendakicantik.com – Kamera menjadi salah satu barang yang tidak pernah luput dari perhatian saat hendak mendaki gunung.
Hampir semua pendaki membawanya dalam perjalanan mendaki mereka dengan tujuan mengabadikan pemandangan alam.
Baca Juga: Wana Wisata Prabalintang Danasari Cocok buat Kamu yang Suka Healing
Namun walaupun tiap orang sering menggunakan kamera saat di tempat wisata atau tempat baru, sebagai seorang pendaki sepertinya harus ulet dan telaten mengatasi berbagai macam masalah pada kamera saat mendaki.
Alasannya ketika hendak memotret sunrise di puncak gunung Rinjani misalnya, kameramu tiba-tiba kehabisan baterai atau lensanya berembun yang membuatnya tidak dapat digunakan.
Tips Cara Atasi Masalah Kamera saat Mendaki Gunung biar Pendakianmu Tetap Nyaman
Tentu hal-hal seperti itu akan membuat mood kamu jadi berantakan. Maka dari itu, untuk mengatasi masalah yang sangat mengecewakan dan bahkan bisa menghilangkan mood mendaki itu, simak penjelasan cara merawat kamera saat mendaki berikut.
Baca Juga: Goresan Hati Secangkir Kopi yang Bertutur tentang Rindu dan Kamu dari Ketinggian
Disimpan di tas terpisah
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memisahkan dalam tas terpisah lengkap dengan raincover. Hal ini bertujuan agar kamera tidak terbentur dengan barang lain saat ditaruh di dalam carrier.
Sebab, mendaki selalu dihadapkan pada kondisi tak terduga maka benturan bisa saja terjadi kapan saja. Jika terbentur, dia bisa saja rusak atau lecet. Hal ini tentu akan membuatmu rugi mengingat harga kamera tidak semurah permen karet.

Jangan terlalu lama berada dalam tas
Masukan dalam tas hanya saat melewati medan terjal dan berat saja. Terlalu lama menyimpannya dalam tas akan membuat kamera membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan dengan suhu luar.
Baca Juga: Pulau Kelor: Destinasi Wisata Sejarah dengan View Indah yang Sarat Makna
Tas yang digunakan pun harus dibuat lubang udara agar suhu di luar dan dalam tas tak jauh berbeda. Perbedaan suhu yang terlalu drastis membuat lensa berembun. Hal ini disebabkan karena saat digunakan kamera akan memanas, sementara suhu diluar sangat dingin.
Saat memanjat tebing atau menuruni jalur berpasir, hindari menggantung di leher atau masukkan dalam tas saat kondisi menunjukkan tanda-tanda akan ada benturan.

Manfaatkan keajaiban beras
Selalu siap sedia beras dalam jumlah yang cukup saat mendaki. Bukan hanya untuk logistik makan, namun juga ‘mengobati’ lensa berembun. Saat lensa terlanjur berembun, ada dua pilihan. Menunggu suhu di luar menghangat atau membuat suhu badan kamera dingin.
Caranya adalah kamu bisa mengambil beras logistik secukupnya dan memasukan dalam tas kamera ditutup dengan beras dan tutup rapat tasnya. Dinginnya beras membuat suhu dalam turun dengan lebih cepat. Embun dalam lensa pun hilang. Jika suhu kamera sudah mendingin, jaga agar suhunya tetap stabil.
Jika terlalu sering mengalami perubahan suhu drastis bisa menyebabkan kondensasi di lensa dan meninggalkan bekas yang tak bisa dihapus. Cara lain, jemur saja di luar menunggu suhu luar menghangat. Namun jangan terlalu lama, cukup 10-15 menit saja.

Permasalahan baterai
Baterai akan mudah drop di tengah suhu dingin. Saat akan tidur, cabut baterai dan jepit menggunakan ketiak atau selangkangan sehingga menjaga suhu baterai tetap hangat.
Hal ini dapat dengan mudah dilakukan saat pendakian, selain tentu dengan menyiapkan baterai cadangan.

Jika kamu mendaki dengan cara tek-tok atau tak menginap, usahakan selalu agar baterai cadanganmu tak lembab dan tetap hangat. Balut dengan kain kering rapat-rapat dalam tas.