Pendakicantik.com – Dari sekian banyak gunung yang tersebar di seluruh Indonesia, Gunung Prau lah dengan begitu banyak keindahannya telah mengukir kisah indah tentang kita.
Kala itu, pengetahuan kita tentang gunung begitu minim dan hanya selesai di kisah tentang Indonesia yang miliki julukan Ring of Fire karena deretan gunung-gunungnya tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Baca Juga: 9 Tips Mendaki di Musim Hujan agar Aman dan Terhindar dari Kecelakaan
Sebagai sesama pendaki pemula, kita pun sepakat untuk memilih berburu sunrise dan sunset di puncak Gunung Prau. Keputusan itu dalam satu diskusi kecil di kantin kampus kala itu.
Aku pun tidak pernah berusaha menolak tak kala Gunung Prau di Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah dengan ketinggian 2.565 mdpl jadi gunung pertama yang akan kita daki.
Tentang Gunung Prau dan Cerita Kita yang Telah Usai
Buatku, semua gunung dan segala kisah perjalanan pendakian akan selalu indah dan menakjubkan selama kamu berada di sampingku. Terkesan sedikit alay dan agak lebay, tetapi aku hanya ingin berkata jujur.
Baca Juga: Indonesia: Juara 1 Negara dengan Penduduk Malas Jalan Kaki
Jalur Pendakian
Tau kah kamu, jika aku masih menyimpan semua catatan tentang kisah menarik kala kita tiba di Gunung Prau dan memulai pendakian. Masih terukir jelas dalam ingatan ekspresi raut wajahmu penuh dengan cemas dan khawatir.
Aku tau sepertinya kamu tengah dilema, pengen kembali ke rumah atau terus mendaki. Aku paham, kamu sangat memikirkanku. Termasuk ketika kamu harus memilih jalur pendakian Patak Banteng yang tampaknya tidak terlalu sulit dilalui.
Kamu yang suka hal-hal menantang, kini mengalah dengan berbaur bersama banyak orang di jalur tercepat dan mudah demi aku.
Seperti kataku, waktu seakan tidak terasa dan berlalu begitu cepat saat aku sedang bersamamu. Kita bahkan tidak menyadari bahwa puncak sudah di pelupuk mata setelah mendaki selama 3-4 jam di jalur itu.
Baca Juga: Hutan Mangrove Tarakan: Tempat Ternyaman dan Terakhir Habitat Bekantan
Menikmati View Gunung-gunung saat di Puncak
Tak lupa ku lukis tentang indah senyum dan wajah sumringahmu kala menyaksikan aku mengagumi Gunung Sindoro, Sumbing, Kembang, Merapi dan Merbabu dari puncak Gunung Prau.
Sambil mempersiapkan sebuah tenda, kamu bercerita kepadaku tentang indahnya senja di puncak Gunung Prau.
Kamu juga suka tertawa sewaktu aku menganggap diri sedang berada di luar negeri saat mendapati pemandangan pemukiman rumah warga di lereng-lereng gunung.
Dengan cinta dan modal murah meriah, kamu berhasil membuatku merasakan bagaimana nikmatnya bahagia. Bersyukur dengan segala ciptaan Tuhan yang ternyata sangat agung dan luar biasa.
Aku ingin kamu mengingat kisah kita di Gunung Prau. Meski kini kamu telah pergi jauh, aku yakin Tuhan telah menyiapkan tempat istimewa untukmu. Aku rindu…