#PendakiCantik – Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru berada di 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).
Secara administratif Gunung Semeru berada dalam wilayah dua kabupaten yaitu Malang dan Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Gunung yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini juga sering menyemburkan lahar dan gas beracun, meski dalam skala kecil.
Selain sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru juga merupakan salah satu gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Kerinci dan Gunung Rinjani.
Jalur Pendakian Gunung Semeru

Hal menarik dari Gunung Semeru adalah kawahnya yang bernama Jonggring Saloka. Kawah ini dipercaya sebagai bapak dari Gunung Agung dan Gunung Rinjani.
Apabila kamu mengunjungi TBTS dan melihat Gunung Semeru dari Penanjakkan, ia akan selalu tampak berada dalam satu rangkaian dengan Gunung Bromo.
Seentara untuk jalur pendakiannya sendiri, para pendaki pada umumnya sering melewati jalur pendakian Ranu Pani yang berada di Kabupaten Lumajang.
Jalur pendakian yang terletak di sisi utara Gunung Semeru ini sangat populer dengan lima pos. Pos pertama merupakan pintu masuk jalur pendakian Gunung Semeru.
Pos kedua merupakan jalur yang melalui Watu rejeng. Kemudian pos 3 merupakan titik adanya jembatan yang digunakan untuk pendakian melewati sungai.
Selanjutnya pos 4 adalah lokasi danau yang terdapat di lereng Semeru, danau ini disebut dengan Ranu Kumbolo.
Dan pos terakhir adalah Kalimati, pos ini merupakan titik terakhir yang direkomendasikan oleh pengelola taman nasional dalam pendakian Gunung Semeru.
Puncak Gunung Semeru

Sementara Puncak Mahameru sendiri ditandai dengan Watu Gede yang berada di hamparan tanah lapang di puncak.
Di sebelah barat dataran ini terletak Kawah Jonggring Saloka yang menunjukkan bahwa Gunung Semeru adalah gunung api yang masih aktif.
Rekomendasi hanya diberikan sampai dengan ketinggian 2.700 mdpl karena Gunung Semeru sebagai gunung api aktif memiliki karakter yang tidak terduga di kawasan puncak. Letusan bisa terjadi tiba-tiba dan bisa membahayakan jiwa pendaki.
Salah satu korban dari puncak Mahameru adalah seorang aktivis mahasiswa asal Universitas Indonesia, Soe Hok Gie yang meninggal di sekitar kawan Jonggring Saloka pada tahun 1969.
Akses Menuju Gunung Semeru

Apabila kamu hendak mendaki Gunung Semeru, maka waktu yang diperlukan untuk mendaki puncak Semeru pergi pulang yaitu sekitar empat hari.
Untuk mendaki gunung dapat ditempuh lewat kota Malang atau Lumajang.
Dari terminal Kota Malang naik angkutan umum menuju desa Tumpang. Disambung lagi dengan jeep atau truk/pickup yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang dengan biaya per orang Rp60.000 – Rp 100.000 hingga Pos Ranu Pani.
Sebelumnya mampir di Gubugklakah untuk memperoleh surat izin, dengan perincian, biaya surat izin Rp6.000,00 untuk maksimal 10 orang,
karcis masuk taman Rp2.000,00 per orang, asuransi per orang Rp2.000,00 (perkiraan biaya sudah termasuk transportasi jip atau truk sayuran).
Dengan menggunakan truk sayuran atau jip perjalanan dimulai dari Tumpang menuju Ranu Pani, desa terakhir di kaki Semeru.
Akses dari Lumajang

Adapun dari arah Lumajang dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan pribadi atau naik ojek di sekitar pasar Senduro menuju ke Pos Ranu Pani.
Di sini terdapat pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan. Setiap orang yang ingin melakukan pendakian dikenakan biaya Rp17.500 per orang per hari untuk hari biasa, dan Rp22.500 per orang per hari untuk hari libur.
Di pos ini pun dapat mencari portir (warga lokal untuk membantu menunjukkan arah pendakian, mengangkat barang dan memasak).
Pendaki juga dapat bermalam di pos penjagaan. Di pos Ranu Pani juga terdapat dua buah danau yakni Ranu Pani (1 ha) dan Ranu Regulo (0,75 ha) yang terletak pada ketinggian 2.200 mdpl.