Pendakicantik.com – Temuan celana dalam yang terlihat berserakan rupanya bukan hanya terjadi di Gunung Sanggabuana.
Terbukti di jalur pendakian Gunung Gede Pangrango ternyata sering ditemukan juga celana dalam yang diduga dibuang pendaki.
Baca Juga: Sungai Umngot: Sungai Terbersih dengan Air Sebening Kristal di Meghalaya
Niko Rastagil, salah seorang Volunteer Gunung Gede Pangrango, menjelaskan tiap mengadakan operasi bersih-bersih Kawasan pendakian Gunung Gede Pangrango.
GUNUNG GEDE PANGRANGO KINI JADI TEMPAT SAMPAH
Para volunteer dan sukarelawan bukan hanya mengangkut sampah pendaki tetapi sering menemukan celana dalam.
“Saat kegiatan opsis rutin atau yang digelar saat pendakian ditutup, relawan pasti menemukan celana dalam yang dibuang pendaki yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Niko Rastagil kepada Detik pada Rabu (3/8/2022).
Baca Juga: Clignett, Pendaki Asal Belanda yang Pertama Kali Mendaki Gunung Semeru
Menurut Niko, pakaian dalam yang ditemukan tidak banyak, tetapi tetap saja menimbulkan pemandangan yang tidak menyenangkan bagi pendaki lainnya.
“Sekali opsih itu bisa 10 celana dalam hingga belasan celana dalam. Tidak banyak tapi tetap saja sampah dan membuat pemandangan tidak nyaman, karena saat mendaki tiba-tiba jadi terlihat celana dalam yang dibuang sembarangan,” ujarnya lebih lanjut.

Sampah Celana Dalam
Niko mengatakan yang ditemukan saat bersih-bersih jalur itu bukan hanya celana dalam pria. Tetapi celana dalam perempuan juga banyak ditemukan di jalur pendakian.
“Ada juga yang di sekitaran Alun-alun Suryakencana, tapi di pinggirannya tidak di kawasan inti Alun-alun. Kalau banyaknya biasanya ditemukan di jalur pendakian,” tuturnya.
Baca Juga: Pendaki Gunung Sumbing Cukup Pakai Kartu Pintar Pendaki Tanpa Titip KTP
Dia menegaskan bahwa tindakan membuat celana dalam tersebut tidak dibenarkan, sebab barang apapun yang dibawa pendaki seharusnya dibawa pulang kembali saat turun dari puncak.
“Mau itu sampah plastik, apalagi pakaian harusnya dibawa lagi. Apalagi kan ini celana dalam, jadi pemandangan yang kurang bagus. Apapun alasannya, harusnya dibawa pulang jangan dibuang sembarangan,” ungkapnya.
Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Agus Deni, mengakui jika dia kurang mengetahui terkait adanya celana dalam yang kerap ditemukan di jalur pendakian.

Namun menurutnya hal tersebut merupakan salah satu perilaku yang kurang baik dari oknum pendaki.
“Itu ulah oknum saja, tidak banyak. Yang jelas kita selalu imbau untuk tidak membuang sampah apapun di kawasan Gunung Gede Pangrango,” jelasnya.