Pendakicantik.com – Setelah 16 hari dinyatakan hilang, akhirnya Raffi Dimas Baddar (20) ditemukan dalam keadaan meninggal pada Selasa (27/9) siang.
Mahasiswa semester III Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra Surabaya yang hilang di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto ini ditemukan sudah tidak bernyawa.
Baca Juga: Tips Mendaki saat Datang Bulan biar Tetap Aman dan Nyaman
Informasi ini diperoleh dari press release SAR Mission Coordinator (SMC) SAR Krapyak 2, Selasa (27/9/2022).
https://www.youtube.com/watch?v=zzn4CETDxXQ
Dimana korban ditemukan di sekitar Goa Cina tepatnya di dasar Air Terjun Kering di Sungai Kretek sekitar pukul 10.45 WIB. Hal tersebut dibenarkan, Saiful Hasan Humas SAR Surabaya.
“Saat ini masih dalam proses evakuasi ini korban ketemu di sekitar di Dasar Air Terjun Kering di Sungai Kretek,” jelasnya.
Raffi Dimas: Hilang di Bukit Krapyak Ditemukan Meninggal di Dasar Jurang
Hal yang senada disampaikan Komandan Tim Basarnas Surabaya Octavino bahwa Dimas pertama kali ditemukan sekitar pukul 10.45 Selasa (27/9/2022). Dimas ditemukan 1,96 km dari Bukit Krapyak tempat terakhir korban terlihat.
“Korban ditemukan dalam kondisi meninggal di dasar air terjun kering di Sungai Kretek,” jelas Octavino saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Mojokerto, Selasa (27/9/2022).
Baca Juga: Pos dengan Nama Menyeramkan di Gunung Raung
Korban Ditemukan di Dasar Jurang
Informasi yang berhasil dihimpun, titik lokasi korban ditemukan sekitar 50 meter di dasar jurang. Belum diketahui pasti, kronologi penyebab korban ditemukan dalam kondisi meninggal.
Penemuan mahasiswa asal Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, setelah sebelumnya Tim SAR gabungan menemukan barang bawaan korban saat meninggalkan perkemahan Minggu (11/9) lalu.
“Senin (26/9) search and rescue unit (SRU) 1 menemukan sandal selop warna hitam yang identik dengan barang bawaan korban ketika dilaporkan lost contact. Lokasinya tidak jauh dari penemuan korban,” ungkapnya.

Kini, lanjut Vino, tim SAR gabungan yang tergabung dalam pencarian mandiri sedang melakukan serangkaian proses evakuasi.
Melihat kondisi geografis lokasi, proses evakuasi korban bakal dilakukan secara vertical yaitu dengan teknik single rope technique (SRT).
“Saat ini sedang dilakukan proses evakuasi dari dasar jurang dengan menggunakan teknik SRT. Kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan Operasi SAR Krapyak 2.0 ini kami sampaikan penghargaan dan terima kasih setinggi-tingginya,” jelasnya lebih lanjut.