Pendakicantik.com – Putri Singgulung, harimau Sumatera kini telah dinyatakan dapat beradaptasi dengan habitatnya.
Jenis Harimau Sumatera yang diselamatkan bersama saudaranya yang diberi nama Putra Singgulung di Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada bulan Juni 2020.
Baca Juga: Sindoro: Gunung Favorit dengan View Terbaik Incaran Para Pendaki
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat dan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Sumber Daya Genetik (KKHSDG) bersama Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (YAD), didukung oleh Kementerian Pertahanan RI melalui Komando Operasi Udara I Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Yayasan Sintas Indonesia, dan Departemen Biologi FMIPA Universitas Andalas telah melakukan pelepasliaran Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berjenis kelamin betina yang diberi nama “Putri Singgulung” di salah satu kawasan konservasi di Sumatera Barat pada (16 Oktober 2022).
“Pelepasliaran ini merupakan kali kedua dilakukan, yakni sebelumnya pada 27 November 2020. Kini, Putri Singgulung telah dinyatakan dapat beradaptasi di habitat barunya sejak 30 Oktober 2022,” ujar Kepala BKSDA Sumatera Barat, Ardi Andono dikutip dari Siaran Pers @bksda_sumbar.
Putri Singgulung, Harimau Sumatera yang Telah Pulang Habitatnya
Harimau Sumatera ini diselamatkan bersama saudaranya yang diberi nama Putra Singgulung di Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada bulan Juni 2020.
Baca Juga: Seorang Pemotor Trail Meninggal di Lautan Pasir Gunung Bromo
Kembali ke Habitatnya
Pada saat itu ia diperkirakan baru berusia 8 (delapan) bulan dan kemudian dititipkan untuk direhabilitasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD)-Yayasan ARSARI Djojohadikusumo selama 4 (empat) bulan pertama yaitu periode Juni sampai dengan Oktober 2020.
Dijelaskan Ardi Andono, kegiatan pelepasliaran satwa dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada dengan menerapkan prinsip kehati-hatian agar tidak menimbulkan dampak negatif baik pada satwa, habitat serta masyarakat sekitar.

Telah dibentuk tim untuk melakukan pemodelan spasial ekologi dan ground check kelayakan lokasi release bersama Yayasan Sintas Indonesia, Departemen Biologi FMIPA Universitas Andalas dan menyatakan bahwa kawasan pelepasliaran sekarang ini memenuhi kriteria sebagai lokasi pelepasliaran Harimau Sumatera.
“Tugas penting yang perlu dilakukan adalah pemantauan dan monitoring pasca pelepasliaran untuk memastikan Putri Singgulung ini aman dan nyaman di rumah barunya,” ujarnya.