#PendakiCantik – Prasasti peringatan 50 tahun kematian Soe Hok Gie dan Idhan Lubis telah dipasang di Puncak Gunung Semeru oleh Komunitas pegiat alam Gimbal Alas Indonesia.

Menurut keterangan Teguh Prietjatmono, koordinator aksi tersebut menjelaskan bahwa pemasangan prasasti dilakukan dalam pendakian merak pada 19 dan 20 September lalu.

Teguh juga menjelaskan bahwa bahwa Gimbal Alas Indonesia menginisiasi pemasangan prasasti Soe Hok Gie untuk mengingat semangat luar biasa yang diwariskan oleh Gie.

Prasasti tersebut juga merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan kepada Soe Hok Gie. Dia pahlawan pelestari sumber daya alam Indonesia.

Tentang Soe Hok Gie dan Idhan Lubis

Prasasti Setengah Abad Soe Hok Gie Dipasang di Gunung Semeru
Foto: Pendaki Cantik – Gilas Alas Indonesia

Dua pelopor mahasiswa pecinta alam Universitas Indonesia ini meninggal di puncak Gunung Semeru pada 16 Desember 1969.

Gunung Semeru masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS. Semeru merupakan gunung api tertinggi di Provinsi Jawa Timur dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut.

Pemikiran Soe Hok Gie tertuang dalam tulisan-tulisannya yang tersebar luas di media cetak pada masa. Buah pikirnya mempengaruhi sikap mahasiswa Indonesia dan kelompok kritis.

Soe Hok Gie memandang pemerintahan Orde Lama di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno tidak mempedulikan penderitaan rakyat.

Sikap kritis Soe Hok Gie kian kencang saat masuk Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto.

Soe Hok Gie tetap menuangkan gagasannya ke dalam buku, catatan harian, maupun puisi. Semua itu menjadi pembakar daya kritis mahasiswa.

Soe Hok Gie bicara tentang ketidakadilan, kemunafikan, rasa cintanya terhadap negara, serta memprotes kerusakan sumber daya alam dan lingkungan di Indonesia.

Soe Hok Gie memprotes tanpa tendensi ingin mendapatkan keuntungan pribadi atas sudut pandangnya yang berani.

Ide yang Menginspirasi

Prasasti Setengah Abad Soe Hok Gie Dipasang di Gunung Semeru
Foto: Pendaki Cantik – Gilas Alas Indonesia

Ide-ide Soe Hok Gie mengilhami lhirnya banyak intelektual muda di masa kini. Soe Hok Gie dikenang bukan saja karena kegiatan politiknya, juga idealisme kemanusiaan,

Serta kecintaannya terhadap Indonesia tanpa belunggu identitas rasial yang disandangnya.

Ada empat alasan Gimbal Alas Indonesia memasang prasasti Soe Hok Gie. Pertama, Soe Hok Gie adalah tokoh muda yang memiliki jiwa nasionalis, visioner dan progresif di zamannya, yang sangat mencintai bangsa dan Tanah Air Indonesia.

Kedua, Soe Hok Gie dengan idealismenya adalah patriot yang peduli pada penderitaan rakyat. Gie adalah sosok idealis yang mencintai dan berjuang untuk kelestarian sumber daya alam Indonesia.

Ketiga, Soe Hok Gie adalah tokoh pendiri Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia atau Mapala UI, yang menginsiprasi dan menjadi panutan bagi pegiat dan pencinta alam.

Wafatnya Gie memicu berdirinya organisasi-organisasi mahasiswa pecinta alam, khususnya di perguruan tinggi.

Sebagai Titik Penanda Lokasi

Aktivis Gimbal Alas Indonesia, Trianko Hermanda menambahkan pemasangan prasasti In Memoriam Soe Hok Gie dan Idhan Lubis di Puncak Mahameru bermanfaat sebagai titik penanda lokasi bagi para pendaki, khususnya pemula.

Bila mereka mendapati prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis, maka mereka sudah berada di puncak Semeru.

Berpedoman pada prasasti Soe Hok Gie sebagai titik balik, yang memberikan petunjuk arah bagi para pendaki dari puncak untuk turun kembali pulang ke kamp awal sehingga mengurangi resiko tersesat.

Manfaat lain dari prasasti ini adalah sebagai bahan perenungan diri bagi para pendaki, khususnya yang pemula tentang kematian. Dengan begitu, para pendaki bisa lebih berhati-hati.

Prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis berdimensi 40 x 60 sentimeter itu dipasang di gerbang masuk para pendaki dari lereng bawah menuju area puncak Gunung Semeru.

Share.