Hai sahabat Pendaki Cantik. Kali ini kita akan berbagi tips persiapan mendaki gunung di bulan puasa. Ya, puasa bukan halangan buat naik gunung lho Kata siapa kalau puasa gak bisa naik gunung?
Memang benar, saat puasa, resiko kelelahannya akan lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh dehidrasi di dalam tubuh kita karena kadar air yang ada dalam tubuh berkurang. Namun, hal itu dapat disiasati dengan beberapa tips berikut ini.
Tetapi sebelumnya, mari kita sejenak menyegarkan ingatan tentang apa itu puasa dan Ramadhan. Bulan suci Ramadhan adalah bulan di mana setiap muslim dan muslimah diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Baca: Tips Mendaki Saat Cuaca Buruk
Puasa memiliki beberapa arti, diantaranya:
1. Puasa berarti menahan diri
Puasa artinya menahan diri dari segala sesuatu (pengertian secara bahasa). Misalkan, kita berniat atau berjanji untuk tidak melakukan suatu kegiatan di hari tertentu.
Hal ini tidak semata harus berkaitan dengan makan atau minum. Bisa juga hal lain yang sudah direncanakan sejak awal dan sudah benar-benar kita sebagai pribadi sudah siap untuk melakukan dan menjalankannya.
2. Puasa berarti berpantang
Puasa juga adalah tindakan sukarela dengan berpantang dari makanan, minuman, atau keduanya, perbuatan buruk dan dari segala hal yang membatalkan puasa untuk periode waktu tertentu (pengertian secara istilah).
Contoh yang bisa disebutkan antara lain: makan, minum, muntah dengan sengaja, atau hal-hal lain sejak fajar sampai pada saat matahari terbenam.
3. Puasa atau Shaum
Dalam Islam, puasa disebut juga Shaum. Puasa atau Shaum ini bersifat wajib dilakukan pada bulan Ramadhan selama satu bulan penuh dan ditutup dengan Hari Raya Lebaran.
Menahan diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat sesuai perintah dalam kitab suci umat islam Al Quran.
Baca: Tujuan Mendaki Gunung? Ini Sharing 13 Pendaki Cantik
Sedangkan Ramadhan itu sendiri merupakan sebuah nama bulan yang kesembilan dalam kalender Islam. Ramadhan selalu diawali dengan bulan Sya’ban dan diikuti oleh Syawal. Puasa Ramadhan ini merupakan salah satu rukun Islam.
Jadi, Puasa Ramadhan adalah puasa yang wajib dilaksanakan pada bulan Ramadhan oleh setiap muslim dan muslimah di belahan bumi mana pun.
Naik Gunung di Bulan Puasa
Nah, buat kamu yang ingin mencoba naik gunung saat berpuasa, jangan sampai menyepelekan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi saat pendakian. Banyak hal yang harus diperhatikan jika kamu ingin mencoba mendaki pada saat puasa.
Hal-hal yang perlu kamu jaga da perhatikan diantaranya:
Mantapkan Niat dan Keyakinan
Pertama adalah niat dan keyakinan dalam diri kamu agar puasamu tetap terjaga dan bisa tetap mendaki. Dengan adanya niat dan rasa yakin tertanam dalam dirimu, semua akan terasa lebih ringan dan mudah.
Tetapi, jika kamu masih ragu sebaiknya jangan. Di sini kamu harus bijak dalam memutuskan dan memilih tujuan pendakian.
Pilih Pendakian dengan Jalur Santai
Kamu yang mau mencoba naik gunung saat berpuasa, harus benar-benar jeli dalam memilih gunung yang jalur pendakiannya santai. Sebaiknya, jangan memilih rute yang terlalu sulit dan panjang.
Berdasarkan pengalaman pribadi, ada baiknya kamu memilih Gunung Papandayan yang ada di Garut untuk tujuan pendakian saat puasa. Saya merekomendasikan ini karena track pendakiannya yang tidak terlalu panjang dan jalurnya yang santai.
Mendaki Setelah Berbuka atau Sahur
Bagi saya, lebih memilih mendaki setelah sahur. Mengapa? Karena sebenarnya saya ini punya pengalaman tidak enak saat mendaki malam hari. Selain itu juga, stamina masih terjaga setelah makan sahur.
Bagi yang ingin mendaki setelah berbuka juga saat yang tepat. Jadi kamu tidak perlu takut kalau puasamu nanti akan batal.
Baca: Lapar Saat Mendaki? Intip Cara Masak Nasi di Gunung
Meminimalisir Perlengkapan
Meminimalisir perlengkapan bukan berarti mengurangi barang-barang bawaan yang penting. Harusnya mengurangi yang tidak penting supaya jangan dibawa. Saran saya, bawalah perlengkapan yang tidak terlalu berat agar tubuh kamu juga tidak cepat lelah.
Artinya, dalam hal ini kamu harus lebih selektif dalam menentukan barang apa saja yang akan dibawa. Tujuannya agar badan tidak terlalu capek dan kamu juga tetap kuat sampai saat berbuka.
Namun perlu diingat untuk tetap mengutamakan perlengkapan dasar sebagai pendaki sesuai dengan kegunaannya dan keperluannya ya.
Melakukan Pendakian dengan Santai
Saat mendaki, jangan telalu terburu-buru. Supaya stamina kamu tetap masih terjaga. Karena kalau terburu-buru maka kamu akan lebih cepat merasa lelah,haus, dan lapar.
Atur juga nafas ketika sudah terasa lelah dan langsung istirahat terlebih dahulu; jangan melanjutkan perjalanan dulu. Setelah staminamu agar pulih atur nafas agar kembali normal, baru lanjutkan perjalanan lagi.
Oke, itu dulu tips dan trik mendaki saat berpuasa dari saya. Semoga bermanfaat bagi semua yang membacanya. Dan ini bukan bermaksud menggurui kamu yang mungkin sudah lebih berpengalaman ya.
Ini hanya sekedar sharing berdasarkan pengalaman pribadi agar kamu juga bisa tetap naik gunung saat berpuasa. Punya tips lainnya? Yuk, saling berbagi di kotak komentar.
*Kontributor: Indah Fajarwati