#PendakiCantik – Pengelola Gunung Gede Pangrango menanggapi aksi seorang Pendaki berfoto bugil yang diduga kuat berlatar Alun-alun Suryakencana dengan melapor ke polisi.

Foto pendaki bugil itu sempat menghebohkan jagat maya setelah foto-fotonya viral di media sosial.

Laporan ke polisi yang dilakukan pihak pengelola ini bertujuan untuk mengetahui adanya tindak pelanggaran UU ITE atau tidak.

Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango juga mengungkapkan aturan pelarangan aksi yang melanggar kesusilaan di wilayahnya.

Tindakan yang Disesalkan

 

View this post on Instagram

 

Siaran Pers Klarifikasi Foto Asusila Yang Terindikasi di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango CIBODAS, TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO, KAMIS, 22 OKTOBER 2020. Menindaklanjuti viralnya foto berpose “bugil” yang diduga pengambilan gambar berlokasi di Alun-alun Suryakencana, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan di-repost pada akun media sosial Instagram (IG) @exploregunung_ dan @mountnesia pada hari Rabu, tanggal 21 Oktober 2020 sekitar pk. 18.36 WIB dan diikuti oleh beberapa akun media sosial lainnya. Terkait publikasi foto tersebut, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sangat menyesalkan perbuatan tersebut karena bertentangan dengan norma agama dan sosial. Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) Pendakian disebutkan bahwa pendaki di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dilarang melakukan perbuatan yang melanggar kesopanan, perbuatan yang meresahkan, perbuatan tidak menyenangkan, perbuatan asusila atau perbuatan lain yang sejenis. Untuk mencegah kegiatan tersebut terulang kembali, kami mengajak seluruh pihak dan masyarakat yang bergerak di bidang pendakian dan wisata alam untuk bersama-sama melakukan edukasi “pendaki cerdas” kepada pengunjung khususnya pendaki gunung. Lokasi yang diindikasi dalam foto tersebut (Alun-alun Suryakencana – Taman Nasional Gunung Gede Pangrango) merupakan lokasi yang dianggap sakral bagi masyarakat Jawa Barat khususnya Cianjur. Oleh karena itu BBTNGGP bersama masyarakat sekitar kawasan meminta kepada pemilik akun IG @eyi_oei dan @bondanramadhani_ agar menghapus unggahan foto asusila tersebut dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui media sosial yang bersangkutan kepada masyarakat Jawa Barat. Kepada para netizen yang ikut mengunggah/ repost foto tersebut diminta untuk tidak menyebarluaskan dan segera menghapusnya. Langkah selanjutnya Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango akan berkoordinasi dengan pihak berwajib terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran peraturan perundangan terkait ITE dan atau Pornografi. #KementerianLHK #menlhk #klhk #ksdae #ksdaehebat #bbtnggp #tnggp #gedepangrango #cibodasbiospherereserve #biospherereserve #pendakiindonesia #pendakicerdas

A post shared by TN Gede Pangrango Official (@tn_gedepangrango) on

Untuk langkah selanjutnya, BTNGGP akan berkoordinasi dengan pihak berwajib terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran peraturan perundangan terkait ITE dan atau Pornografi.

Sebelumnya, TN Gepang menjelaskan keberadaan foto bugil yang viral di media sosial.

Foto-foto ini diunggah beberapa akun komunitas pendakian dan TN Gepang menyesali perbuatan pelaku itu.

Terkait publikasi foto tersebut, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sangat menyesalkan perbuatan tersebut karena bertentangan dengan norma agama dan sosial.

Isi SOP Pendakian TNGGP

 

View this post on Instagram

 

Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat, bakal berkoordinasi dengan polisi untuk mengusut dugaan pelanggaran dua pendaki yang berpose bugil di alun-alun Suryakencana, Gunung Gede Pangrango. Dua pendaki itu dinilai melanggar kesopanan selama berada di area Taman Nasional. “Balai Besar TNGGP akan berkoordinasi dengan pihak berwajib, kemungkinan terjadinya pelanggaran peraturan perundangan terkait ITE dan atau pornografi. Namun intinya pendaki tersebut sudah melanggar kesopanan selama berada di area Taman Nasional,” kata Kepala Balai Besar TNGGP, Wahyu Rudianto dalam suratnya, dikutip dari Antara, Kamis (22/10). Wahyu menyesalkan perbuatan yang dilakukan dua pria tersebut karena bertentangan dengan norma agama dan sosial. Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), pendaki dilarang melakukan perbuatan yang melanggar kesopanan, perbuatan yang meresahkan, perbuatan tidak menyenangkan, dan perbuatan asusila atau perbuatan lain yang sejenis. Dalam suratnya, Wahyu mengungkap lokasi pengambilan foto itu merupakan tempat yang dinilai sakral bagi pendaki dan warga Jawa Barat. Ia meminta pemilik akun di media sosial Instagram @eyi-oei dan @bondanramadhani menghapus unggahan tersebut dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. “Untuk mencegah hal serupa terulang, kami mengajak warga yang bergerak di bidang pendakian dan wisata alam, untuk memberikan edukasi tentang pendaki cerdas dengan tidak melanggar semua aturan yang berlaku. Terlebih kami mengimbau pendaki untuk mematuhi semua aturan yang berlaku termasuk tidak mendaki secara ilegal,” ujarnya. Sebelumnya sejumlah foto bugil yang diunggah di media sosial menjadi viral karena diambil di atas batu yang diduga lokasinya di Alun-alun Suryakencana, Gunung Gede. Sejumlah grup pendakian di media sosial mengecam keras dan meminta pemilik akun ditindak sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku. (Bersambung ke kolom komentar 👇🏽)

A post shared by Teras Sumut (@teras_sumut) on

Dalam standar operasional prosedur (SOP) pendakian disebutkan bahwa pendaki di TNGGP dilarang melakukan perbuatan yang melanggar kesopanan.

Perbuatan yang meresahkan, perbuatan tidak menyenangkan, perbuatan asusila atau perbuatan lain yang sejenis.

Untuk mencegah kegiatan tersebut terulang kembali, pihak TNGGP mengajak seluruh pihak dan masyarakat yang bergerak di bidang pendakian dan wisata alam,

Untuk bersama-sama melakukan edukasi ‘pendaki cerdas’ kepada pengunjung khususnya pendaki gunung.

Lokasi Foto Diambil

TN Gepang juga menjelaskan bahwa lokasi foto pendaki bugil yang diindikasi dalam foto tersebut ada di Alun-alun Suryakencana.

Lokasi ini dianggap sakral bagi masyarakat Jawa Barat khususnya Cianjur. TN Gepang juga mencantumkan dua akun untuk menghapus foto bugil dan menyampaikan maaf secara terbuka.

Terakhir, pengguna media sosial diharap tak menggunggah kembali atau menghapus foto tak senonoh itu.

Kepada para netizen yang ikut mengunggah atau repost foto tersebut diminta untuk tidak menyebarluaskan dan segera menghapusnya.

Share.