#PendakiCantik – Setelah ditutup lebih dari setahun, jalur pendakian Gunung Slamet segera dibuka dalam waktu dekat.
Pembukaan jalur pendakian menyusul turunnya aktivitas Gunung Slamet dari level II (waspada) ke level I (normal).
Junior Manajer Perhutani KPH Banyumas Timur Sugito mengatakan, pendakian hanya dibolehkan hingga plawangan.
Sebab, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, radius aman berada sekitar satu kilometer dari kawah.
Membuat Pembatas Aman

Menurut Sugito sebelum surat resmi pembukaan terbit, KPH Banyumas Timur dan KPH Pekalongan Barat telah meminta masing-masing base camp memasang tanda batas aman.
Sejumlah base camp di wilayah KPH Banyumas Barat dan Pekalongan Barat telah memasang tanda tersebut. Sebagian basecamp akan memasang tanda larangan itu dalam waktu dekat.
Menindaklanjuti aturan tersebut, semua pendaki nantinya diharuskan menandatangani surat pernyataan yang berisi akan menanggung sendiri tanggung jawab apabila melewati batas aman.
Pendaki Membuat Surat Pernyataan

Tanggung jawab yang dimaksud dalam surat pernyataan tersebut adalah soal keselamatan dan proses evakuasi para pendaki jika mengalami kendala dalam pendakian.
Sementara itu, pembukaan jalur pendakian di wilayah KPH Banyumas Timur, yang meliputi wilayah Kabupaten Banyumas dan Purbalingga, tidak dilakukan bersamaan.
Menurut keterangan Sugito, syarat pembukaan jalur pendakian di wilayah tersebut sangat sederhana yaitu cukup dengan membuat tanda pembatas aman.
Sugito menambahkan, jalur Blambangan di Purbalingga baru dibuka pada akhir Oktober atau awal November. Sebab, masih dilakukan penataan di jalur tersebut.
Pembukaan Awal November

Namun, khusus untuk jalur pendakian melalui Basecamp Bambangan, Desa Serang, Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, baru akan dibuka akhir Oktober atau awal November 2020.
Sebelumnya, jalur pendakian Gunung Slamet sempat ditutup selama kurang lebih satu tahun. Hal tersebut karena berdasarkan catatan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) status Gunung Slamet berada pada level II (waspada).
Namun pada Jumat (9/11/2020) status Gunung Slamet diturunkan menjadi Level I (normal) seiring penurunan dengan penurunan aktivitas pada bibir kawah.