Pendakicantik.com – Hampir dua bulan kawasan Gunung Kerinci ditutup untuk tujuan wisata dan pendakian. Hal ini disebabkan karena gunung Kerinci belakangan ini sering terjadi erupsi.
Walaupun telah diumumkan wisata dan pendakian ditutup untuk umum, tetapi masih saja ada masyarakat yang nekad melakukan pendakian.
Baca Juga: Ranu Kumbolo: Spot Favorit dengan Beragam Mitos Menarik
Seperti laporan yang terjadi beberapa waktu lalu tepatnya pada 24 Oktober 2022 di mana pernah ada WNA (Warga Negara Asing) yang nekad melakukan pendakian di Gunung Kerinci.
Dan pada Kamis (15/12/2022) dugaan ada lagi WNA yang melakukan pendakian kembali terjadi seperti yang disampaikan Rangga, seorang pemandu pendakian gunung Kerinci.
Pendakian Gunung Kerinci Ditutup; Ada Saja Warga Masih Nekad Mendaki
“Saya mendapatkan laporan dari teman-teman di lapangan bahwa ada kegiatan wisata di Gunung Kerinci padahal sampai hari ini masih dilakukan penutupan,” ujarnya, Kamis (15/12) sore.
Baca Juga: Hujan Deras Di Gunung Semeru, Jalur Besuk Kobokan dan Besuk Lanang Diterjang Banjir Lahar
Warga Nekad Mendaki Meski Masih Ditutup
Rangga menjelaskan, dugaan pendakian tersebut dilakukan seorang WNA dengan didampingi pemandu lokal.
“Saya sudah melaporkan hal ini ke pihak Taman Nasional Kerinci Seblat berikut foto dokumentasi yang beredar di whatsapp. Memang sampai saat ini belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak Taman Nasional atas laporan saya tersebut,” jelasnya.
Untuk itu ia menyarankan Kepala Balai Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dapat bekerjasama dengan pihak Imigrasi dengan membentuk tim untuk melakukan investigasi mengumpulkan data dan validasi atas dugaan sementara tersebut. Dan memberikan tindakan tegas dengan memblacklist atau melarang masuk ke dalam kawasan TNKS orang-orang yang terlibat.

“Perlu kita ketahui, terkadang memang ada wisatawan yang cukup gila yang berani bayar mahal untuk melakukan pendakian pada saat gunung berapi erupsi agar dapat melihat aktivitas vulkanik. Hal semacam ini pernah terjadi di Gunung Anak Krakatau,” jelasnya.
“Saya berharap kedepannya pelanggaran-pelanggaran semacam ini tidak pernah terjadi terlebih jika melibatkan WNA (warga negara asing),” katanya lebih lanjut.
Baca Juga: Ranu Kumbolo: Kondisinya Pasca Erupsi Semeru dan Penutupan Jalur Pendakian
WNA tidak Jadi Naik Kerinci karena Erupsi
Katanya lagi, saat ini penutupan Gunung Kerinci yang terus berlanjut di mana semenjak ditutup peningkatan aktifitas vulkanik mengalami naik dan turun dari pengamatan visual. 1-3 hari peningkatan aktivitas vulkanik, seminggu kemudian tidak ada peningkatan (hembusan abu stabil).
“Ke depannya pihak Taman Nasional Kerinci Seblat dan PVMBG melalui data seismometer dapat mengambil kebijakan yang lebih bijaksana. Karena ada banyak stakeholder yang menguntungkan ekonominya pada wisatawan yang mendaki gunung diantaranya pemandu gunung, porter dan lain lain,” ungkapnya.

Kepala BBTNKS Kerinci, Nurhamidi dikonfirmasi mengenai adanya informasi WNA melakukan pendakian mengatakan, bahwa WNA yang dimaksud memang berencana mau mendaki gunung Kerinci. Namun karena kondisi gunung Kerinci sedang ditutup tidak jadi dilakukan.
“Ya, mereka berencana mau naik Gunung Kerinci, namun karena gunung ditutup untuk pendakian mereka hanya sampai pintu rimba, lalu kembali lagi turun,” jelasnya singkat.