#PendakiCantik – Pendakian Gunung Semeru resmi dibuka kembali pada 1 Oktober 2020 lalu. Sejak resmi dibuka, pendaki yang ke Gunung Semeru langsung membludak.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) selaku pengelola bahkan sedikit kewalahan melayani wisatawan yang ingin melakukan pendakian.

Saat ini kapasitas yang diperbolehkan untuk pendakian masih sebanyak 120 orang atau sekitar 20 persen dari kapasitas normal yang mencapai 600 orang per hari.

1. Sudah penuh hingga akhir Oktober

Pendaki Semeru Membludak Hingga Akhir Oktober
Foto: Pendaki Cantik – @jarliyah_

Pendakian Gunung Semeru memang ditutup satu tahun. Tepatnya sejak kebakaran hutan di kawasan lereng Bromo Semeru, pada September 2019 lalu.

Sejatinya pendakian Semeru sempat akan dibuka pada awal tahun ini. Tetapi, lantaran wabah COVID-19 melanda,

maka pihak TNBTS masih menunda pembukaan dan baru resmi dibuka pada 1 Oktober 2020. Hal itu menjadi salah satu faktor tingginya minat orang untuk mendaki Semeru.

Menurut keterangan Humas BB TNBTS, Sarif Hidayat hingga akhir Oktober 2020, pendakian Gunung Semeru sudah full booking.

2. Pendaki harus patuhi protokol kesehatan

Pendaki Semeru Membludak Hingga Akhir Oktober
Foto: Pendaki Cantik – @pendakikurangtidur

Meskipun masih membatasi kapasitas hanya untuk 20 persen kuota, pihak TNBTS juga tetap melakukan monitor ketat. Setiap pendaki harus memenuhi protokol kesehatan.

Antara lain seperti menyertakan surat sehat dari dokter dengan bukti cap basah hingga membatasi waktu pendakian.

Seentara itu, evaluasi terhadap aktivitas pendakian juga akan terus dilakukan secara berkala di masa yang akan datang.

3. Pendaki ada yang ber-KTP luar Jawa

Pendaki Semeru Membludak Hingga Akhir Oktober
Foto: Pendaki Cantik – @bellaaadama

Sarif menyebut, setelah kembali dibuka, pendakian Semeru langsung diminati berbagai kalangan.

Tidak hanya dari wilayah Jatim saja, pendaki yang memesan tiket melalui sistem online juga datang dari berbagai kota di luar Jatim. Sebut saja Banten, Sumatra, Kalimantan, Bali, Lombok, Sulawesi, hingga Papua.

Untuk saat ini basis pendataan pengelola adalah dari KTP. Memang beberapa ber KTP luar Jawa, tetapi berdomisili di Malang dan sekitarnya.

4. Berharap pendaki selalu patuhi peraturan

Pendaki Semeru Membludak Hingga Akhir Oktober
Foto: Pendaki Cantik – @vikramhafidz16

TNBTS berharap para pendaki terus mematuhi protokol kesehatan. Dia mengakui bahwa pengawasan setelah meleati gerbang pendakian tidak terlalu ketat.

Semuanya dikembalikan kepada pendaki masing-masing.  Namun, dirinya tetap berharap agar para pendaki dapat menaati aturan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Share.