#PendakiCantik – Sejak dibuka pada 1 Oktober lalu, ada pembatasan jumlah pendaki di Gunung Semeru. Hal ini dinilai paling efektif bagi para pendaki.

Menurut keterangan Kepala Subbagian Data, Evaluasi Laporan, dan Hubungan Masyarakat Balai Besar TNBTS Sarif Hidayat untuk sementara kuota pendaki dibatasi 120 orang per hari atau 20 persen dari kapasitas harian 600 orang.

Kebijakan ini hanya berlaku bagi pendaki dalam negeri. Kuota pendaki bisa ditambah secara bertahap sesuai adaptasi kenormalan baru.

Pengunjung Hari Pertama Sedikit

Pembatasan Jumlah Pendaki Semeru Dinilai Paling Efektif
Foto: Pendaki Cantik – @mellyagstnss

Jumlah pendaki di hari pertama pembukaan kembali pendakian gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut atau mdpl itu hanya 16 orang.

Berdasarkan data di laman bromotenggersemeru.org diketahui kuota pendaki sudah penuh alias full booked di semua akhir pekan bulan Oktober, yaitu 2-5 Oktober, 9-11 Oktober, 16-18 Oktober, dan 24 Oktober.

Saarif Hidayat menganggap jumlah pendaki yang sedikit ini wajar karena Kamis dan Jumat bukan waktu favorit pendakian.

Musababnya, banyak orang yang masih harus bekerja dan baru tahu jika pendakian ke Gunung Semeru telah buka kembali.

Titik Awal Keberangkatan

Pembatasan Jumlah Pendaki Semeru Dinilai Paling Efektif
Foto: Pendaki Cantik – @selviaanr

Titik awal keberangkatan para pendaki Gunung Semeru ada di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Di desa Suku Tengger ini ada Kantor Pelayanan Pengunjung Resor Ranupani. Secara struktural, Resor Ranupani berada di bawa Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Senduro Balai Besar TNBTS.

Menurut Bambang Joko Shiddiq Purnama, Petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) STPN Wilayah III Senduro, pembatasan jumlah pendaki 120 orang per hari justru memontum yang bagus dan patut disyukuri oleh para pendaki.

Kendati durasi pendakian dibatasi hanya dua hari satu malam, jumlah pendaki yang sedikit bisa membuat pendakian terasa lebih tenang dan nyaman. Para pendaki tak perlu berdesakan di area berkemah Ranu Kumbolo dan Kalimati.

Lokasi Peristirahatan Favorit

Pembatasan Jumlah Pendaki Semeru Dinilai Paling Efektif
Foto: Pendaki Cantik – @annisamalati

Ranu Kumbolo merupakan lokasi peristirahatan favorit di tepi danau Kumbolo. Ranu Kumbolo merupakan danau terindah dan terbesar di dalam kawasan TNBTS dengan luas 12 hektare.

Dalam bahasa Suku Tengger, kata ranu berarti danau. Adapun Kalimati merupakan lokasi yang jadi batas akhir pendakian Gunung Semeru.

Pembatasan ini disesuaikan dengan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Gunung Sawur, Lumajang.

Pendaftaran Online Berdampak Positif

Pembatasan Jumlah Pendaki Semeru Dinilai Paling Efektif
Foto: Pendaki Cantik – @salshabilaftr

Kata Bambang, syarat pendaftaran secara online mulai 2018 berdampak positif. Petugas TNBTS di Resor Ranupani tinggal memeriksa dokumen pendaki dan barang bawaannya, serta memudahkan dalam mengontrol sampah.

Bahkan, insiden pendaki mengalami musibah baik hidup maupun meninggal jauh berkurang sejak pendaftaran online berlaku.

Secara kuantitatif, Bambang melanjutkan, jumlah pendaki Gunung Semeru justru stabil dan cenderung meningkat setiap harinya saat kebijakan booking online penuh berlaku. K

ini, rata-rata per hari ada 100 pendaki dari kuota normal harian 600 orang. Sedangkan jumlah pendaki sebelum pemberlakuan registrasi online justru penuhnya di hari-hari tertentu.

Share.