Pendakicantik.com – Pasca Gunung Semeru erupsi pada Minggu, 4 Desember 2022 terjadi peningkatan aktivitas tiga gunung berapi lainnya.
Tiga gunung berapi di Indonesia meningkat aktivitasnya secara bersamaan setelah Gunung Semeru meletus pada Minggu (4/12/2022). Ketiga gunung tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Anak Krakatau dan Gunung Lewotolok.
Baca juga: Bandara Sekitar Gunung Semeru Masih Beroperasi dengan Normal Pasca Erupsi
Merapi, Anak Krakatau dan Lewotolok sama-sama ada pada Level III atau Siaga hingga pukul 12.00 WIB pada Senin (5/12/2022), menurut laporan aktivitas gunung api (volcanic activity report) di laman MAGMA Indonesia.
Gunung Merapi yang terletak di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah telah mengalami 27 kali gempa guguran, 6 kali gempa hybrid/multifase dan 10 kali gempa vulkanik hingga siang hari.
Baca juga: Gunung Semeru: 5 Fakta Tentang Erupsi Semeru yang Jadi Perhatian Masyarakat
Pasca Gunung Semeru Erupsi, Ada Peningkatan Aktivitas 3 Gunung Berapi Lain
Pada pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Gunung Merapi terpantau menyemburkan asap putih dari kawah utama dengan intensitas sedang hingga tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak.
Dari Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda, tampak terlihat dari pengamatan visual, asap putih dengan intensitas tipis dari kawah utama sekitar 25 meter dari puncak. Hari ini, Anak Krakatau mengalami 1 kali gempa low frequency dan 1 kali gempa vulkanik dangkal.

Sementara Gunung Lewotolok yang terletak di Lembata, Nusa Tenggara Timur, hasil pengamatan pagi tadi juga teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak. Kemudian terjadi sekali gempa hembusan, sekali gempa vulkanik dalam, dan sekali gempa tektonik jauh.
Peningkatan aktivitas di tiga gunung berapi tersebut tidak ada kaitannya dengan erupsi Gunung Semeru. Hal itu dipastikan oleh Koordinator Kelompok Gunung Api di PVMBG Badan Geologi Oktory Prambada.
Baca Juga: 6 Gunung Berapi Dengan Letusan Terdasyat yang Pernah Terjadi di Indonesia
“Gunung api memiliki dapur magmanya sendiri, karakter sendiri, dan sifatnya sendiri,” kata Oktory saat dilansir dari detikJabar melalui pesan singkat.
Menurutnya, erupsi yang terjadi pada gunung api tidak akan ‘menular’ ke gunung api lainnya. Oktory menegaskan gunung api bisa erupsi kapan saja. Sehingga apa yang terjadi pada Gunung Merapi, Anak Krakatau, dan Lewotolok tidak ada kaitannya dengan erupsi Semeru.

“Semua gunung api berhak erupsi kapan saja ya, masalah yang Semeru erupsi kemudian Merapi juga erupsi dan Krakatau erupsi, bukan suatu kesinanbungan cerita yang berkaitan. Hanya kebetulan saja mereka dalam fase erupsi atau fase krisis dalam satu waktu,” jelas Oktory.