#PendakiCantik – Menggapai puncak-puncak tertinggi Indonesia pasti menjadi impian kamu para pencinta aktivitas naik gunung. Termasuk puncak Gunung Slamet di Jawa Tengah.
Memiliki ketinggian 3.428 mdpl, gunung Slamet bukanlah gunung yang menawarkan banyak “bonus” di sepanjang jalur pendakian, khususnya via jalur Bambangan.
Tetapi, pemandangan yang kamu lihat setelah Pos 9 adalah lukisan Tuhan yang dijamin bakal membuatmu tersihir seketika karena pesonanya.
Simak pedoman pendakian via jalur Bambangan berikut untuk mengantarmu ke puncak Gunung Slamet.
1. Menuju Base Camp Bambangan

Base camp Bambangan yang terletak di desa Kutabawa, kecamatan Karangreja, kabupaten Purbalingga ini bisa kamu capai menggunakan mobil sewaan dari Terminal Purwokerto atau pusat kota Purbalingga.
Namun, jika kamu datang dari luar kota menggunakan kereta, kamu bisa minta dijemput di stasiun Purwokerto. Perjalanan ke base camp Bambangan terbilang sedikit jauh dengan jalur terus menanjak.
Tapi kamu tak perlu khawatir karena kondisi aspal jalan raya sudah sangat baik. Memasuki desa Kutabawa, kebun-kebun sayur warga dan kegagahan gunung Slamet di kejauhan menjadi warming up di perjalanan sebelum pendakianmu dimulai.
2. Jalur Bambangan Sangat Populer

Di antara beberapa jalur resmi untuk naik gunung Slamet, jalur Bambangan menjadi jalur pendakian paling populer dan diminati para pendaki karena dianggap memiliki trek yang bersahabat dibanding jalur-jalur lainnya.
Selain itu, base camp Bambangan juga terbilang mudah dijangkau oleh pendaki yang berasal dari luar kota.
Namun, jalur-jalur lain seperti jalur Guci di Tegal, Baturaden di Banyumas, Dipajaya di Pemalang, dan Kaligua di Brebes, juga perlu kamu coba jika ingin menjajal sesuatu yang anti mainstream. Yang terpenting, tetap patuhi persiapan pendakian yang baik dan benar.
3. Sebelum Pos 9

Tidak seperti gunung Semeru yang menghadirkan banyak “bonus” sepanjang jalur pendakian, kamu harus bersabar saat mendaki gunung Slamet.
Selama kamu belum tiba di Pos 9 atau Pos Plawangan, kamu hanya akan ditemani oleh lebatnya hutan hujan tropis, lengkap dengan medan pendakian yang terjal.
Jalur Bambangan memang dianggap sebagai jalur yang bersahabat bagi para pendaki, tapi bukan berarti kamu terbebas dari tanjakan “dengkul ketemu jidat”.
Jadi, kondisi fisik yang benar-benar prima tetap dibutuhkan saat melalui jalur pendakian ini.
Di jalur Bambangan itu pula kamu harus pandai mengelola air bersama teman sependakian. Sebab mata air yang tersedia hanya ada di Pos 5 atau Pos Samyang Rangkah.
4. Menikmati Gunung Sindoro Sumbing

Lepas dari Pos 9 atau Pos Plawangan, bersiaplah bercumbu dengan “bonus” pemandangan yang selama ini kamu nanti-nanti.
Di batas vegetasi tersebut, kamu serasa berhasil keluar dari lebatnya hutan. View di sekelilingmu mulai terbuka dan kamu mulai bisa melihat langit kembali dengan bebas.
Jika kamu tiba di Pos 9 tepat sebelum matahari terbit, maka pesona sunrise berpadu dengan kegagahan gunung Sindoro Sumbing di kejauhan bakal menjadi suguhan spektakuler di pendakianmu kali ini.
5. Jalur Menuju Puncak Surono

Namun, jangan sampai terlena dengan indahnya sunrise dan pesona gunung Sindoro Sumbing. Sebab perjalananmu masih kurang sedikit lagi untuk tiba di tujuan akhir, yaitu puncak Surono.
Jalur menuju puncak gunung Slamet tersebut tak kalah menantang karena terdiri dari tanah berbatu yang terjal.
Tanpa keseimbangan yang baik, kamu bakal cukup sulit menapaki summit trek ini. Karenanya sangat disarankan untuk memakai trekking pole saat melewati medan menuju puncak Surono.
6. Puncak Surono 3.428 mdpl

Perjuanganmu menggapai atap Jawa Tengah dijamin tak akan sia-sia. Selain masih bisa memandang dua gunung kembar Sindoro Sumbing, di sisi barat kamu juga bisa melihat gunung Ciremai meski hanya samar-samar.
Kalau tenagamu masih ada, sempatkan pula turun ke bawah menuju bibir kawah Segoro Wedi. Pastikan tetap berhati-hati sebab kawah tersebut masih aktif mengeluarkan gas belerang.
Pendakian ke gunung Slamet via Bambangan wajib masuk bucket list kamu yang ingin melengkapi daftar ekspedisi ke puncak-puncak tertinggi Indonesia. Lalu, bersiaplah terpukau dengan segala keindahan yang ada di atas sana. MAU?*