Pendakicantik.com – Sebelum mendaki gunung, kenali dan pahami dulu tata tertib atau aturan tidak tertulis yang berhubungan dengan gunung tersebut agar pendakianmu menjadi aman dan nyaman.
Mengucapkan salam dan meminta maaf saat mendaki gunung bukan hanya mitos, tapi etika mendaki yang baik. Pergi ke tempat asing harus ada aturan dan tata krama.
Baca Juga: Peziarah Lansia Kelelahan dan Tersesat Diselamatkan Tim SAR
Ada satu pegangan yang sangat penting diketahui oleh semua orang, termasuk pengelola, pendaki dan masyarakat setempat.
Mungkin banyak yang sudah kenal dengan istilah Leave No Trace atau Jangan Tinggalkan Jejak (saat di gunung). Tapi berapa banyak yang tahu mengenai isi dari istilah tersebut.
Pahami Aturan di Gunung biar Pendakianmu Aman dan Nyaman
Ini adalah pedoman yang dibuat oleh lembaga nasional AS, National Outdoor Leadership School (NOLS). Awalnya dimaksudkan sebagai panduan untuk hutan hujan Amerika Latin. Namun, itu juga bisa digunakan di Indonesia.
Baca Juga: Gunung Kangchenjunga: Gunung Sakral yang Sangat Sulit Digapai Para Pendaki
Beberapa hal yang perlu diketahui seorang pendaki berkaitan dengan aturan atau tata tertib pendakian diantaranya
Pertama, Melakukan aklimatisasi
Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan kesempatan bagi tubuh beradaptasi dengan kondisi di ketinggian. Kondisi yang dimaksudkan tersebut di antaranya terkait dengan kondisi suhu, kelembaban udara, dan tekanan udara.
Kedua, Bergerak sesuai dengan kesepakatan komposisi tim
Aturan tidak tertulis berikut adalah anggota tim yang dirasa kurang mempersiapkan fisik sehingga memiliki fisik yang lebih lemah diposisikan di urutan depan pada barisan setelah leader. Leader diposisikan pada urutan paling depan dari barisan dan sweeper di urutan paling belakang.

Ketiga, Leader dan sweeper sebaiknya laki-laki.
Laki-laki biasanya akan lebih tenang di dalam menghadapi kondisi sulit. Tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan untuk menunjuk perempuan sebagai leader atau sweeper apabila dirasa mampu untuk melakukan tugas tersebut selama pendakian berlangsung.
Keempat, Anggota tim bergerak menurut komando dari leader.
Kelima, Leader memutuskan setiap pergerakan berdasarkan kondisi tim dan kondisi yang ada di medan.
Baca Juga: Buat Cowok: Cewek Pendaki itu Wajib Diperjuangkan sebagai Pasangan
Keenam, Sweeper memastikan keutuhan dan kondisi seluruh anggota tim selama di perjalanan dan berkoordinasi dengan leader.
Ketujuh, Berjalan dengan kecepatan yang konsisten serta tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.

Kedelapan, Memperhatikan langkah supaya tidak terlalu menghentak atau menyeret. Langkah kaki yang menghentak atau menyeret justru akan membutuhkan energy ekstra. Oleh karena itu, tetap berjalan dengan langkah kaki mantap namun tetap menapak ringan pada permukaan tanah.
Kesembilan, Tidak berlari ketika menemui jalan yang menurun
Berlari akan membutuhkan energy ekstra dibandingkan dengan berjalan. Selain itu, berlari memiliki potensi bahaya kaki terkilir dan kaki tersandung batu atau akar pohon.