Pendakicantik.com – Gunung Galunggung merupakan salah satu dari banyak gunung api yang terletak di kawasan provinsi Jawa Barat.
Gunung ini berada di Kabupaten Tasikmalaya dengan ketinggian 2.168 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Baca Juga: Gunung Geureudong: Pesona Alam Asri dan Tersembunyi dengan Trek Menantang Menguji Adrenalin
Kini gunung ini menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi baik para pendaki maupun wisatawan umum yang ingin menyaksikan keindahan tempat yang satu ini.
Keindahan alamnya seakan mampu menghipnotis siapa saja yang datang ke tempat ini.
Menikmati Pesona Gunung Galunggung yang Selalu Bikin Candu
Gunung ini termasuk gunung api aktif bertipe strato dengan wilayah seluas 275 kilometer persegi dengan diameter 27 km (barat laut-tenggara) dan 13 km (timur laut-barat daya).
Baca Juga: Explore Goa Walet: Sisi Lain yang Disuguhkan Gunung Ciremai, Jawa Barat
Termasuk Gunung Berapi Aktif
Koordinator Kelompok Gunung Api di PVMBG, Oktory Prambada mengatakan, Gunung Galunggung mempunyai karakter letusan yang eksplosif yakni besarannya tidak menentu. Gunung ini tercatat pernah mengalami erupsi dengan skala letusan 5 VEI (Volcanic Explosivity Index) hingga 1 VEI.

“Untuk karakter Gunung Galunggung mempunyai erupsi eksplosif artinya eksplosif itu mempunyai kadang besar dengan skala 5 dan pada umumnya skala 1-2, jadi selang seling,” jelas Oktory belum lama ini.
Lebih lanjut Oktory menjelaskan kalau gunung dengan sejuta pesona ini memiliki material yang ketika erupsi akan menyemburkan material dengan volume yang cukup banyak.
Baca Juga: Gunung Sago: Larangan Mendaki Malam Hari dan Pos Gelanggang Hantu yang Tak Berhantu
“Untuk volumenya juga cukup banyak artinya Gunung Galunggung ini mempunyai laju erupsi yang cukup tinggi untuk gunung api di Jawa Barat,” katanya lebih lanjut.
Saat ini gunung api ini diprediksi telah berusia ratusan ribu tahun. Oktory menjelaskan, untuk pertama kalinya gunung ini terbentuk pada 100 ribu tahun yang lalu dengan terbentuk Gunung Galunggung purba.

“Usia gunung ini ketika pembentukan awal dimulai dari 100 ribu tahun lalu, dan diantara 100-25 ribu kita lakukan penarikan umur 25-50 ribu jadi disimpulkan pembentukan gunung api purbanya 100-25 ribu tahun lalu,” jelasnya.