Pendakicantik.com – Gunung Everest yang berada di perbatasan wilayah Nepal dan Tibet adalah gunung tertinggi di Asia serta dunia.
Dari data US National Geographic menjelaskan jika ketinggian Everest mencapai 8.849 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga: Arafah Rianti: Cewek Imut nan Lugu yang Suka Melawak dan Hobi Mendaki Gunung
Everest diambil dari nama mantan surveyor Inggris, yaitu Kolonel Sir George Everest pada tahun 1856.
https://www.youtube.com/watch?v=cdKaHw-daKI
Sebagai gunung paling tertinggi di dunia, gunung ini menjadi primadona dan incaran di kalangan para pendaki.
Nasib Jasad Para Pendaki yang Meninggal di Gunung Everest; Tidak Dievakuasi karena Sulit
Meskipun merupakan salah satu gunung yang sangat berbahaya untuk didaki, namun tetap saja di tiap tahunnya banyak sekali para pendaki dari berbagai belahan dunia yang bercita-cita untuk dapat sampai ke puncak tertinggi gunung tersebut.
Baca Juga: Tips Cara Atasi Masalah Kamera saat Mendaki Gunung biar Pendakianmu Tetap Nyaman
Memakan Korban Jiwa 311 Orang
Devisa negara di wilayah Pegunungan Himalaya sangat bergantung kepada para pendaki. Sangat banyak turis yang datang untuk mendaki di tiap tahunnya, meskipun tidak semua berhasil mencapai puncak.
Dikutip dari Himalayan database, Gunung Everest telah didaki sebanyak 10.657 kali sejak pertama kali dibuka untuk didaki pada tahun 1953 dan telah memakan korban jiwa sebanyak 311 orang.

Di balik keindahan saat mendaki, akan ditemukan banyak sekali hamparan warna-warni jenazah yang tergeletak di jalur pendakian menuju puncak. Mayat-mayat itu merupakan para pendaki yang tidak mampu lalu akhirnya meninggal di tengah perjalanan selama mendaki gunung tertinggi tersebut.
Tragisnya mayat-mayat yang banyak tergeletak tersebut sulit untuk dievakuasi atau lebih tepatnya tidak akan bisa dibawa pulang kembali.
Baca Juga: Tips Cara Atasi Masalah Kamera saat Mendaki Gunung biar Pendakianmu Tetap Nyaman
Jenazah Pendaki tidak Dievakuasi
Beberapa alasannya yakni karena mayat tersebut akan cepat terkubur oleh es lalu menempel di atas tanah dan membeku, jadi sangat sulit sekali jika ingin mengevakuasinya.
Lalu biaya yang diperlukan untuk mengevakuasi mayat-mayat tersebut sangatlah mahal, dapat setara dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendaki gunung itu sendiri.

Satu hal yang perlu diketahui, saat berada di gunung ini, tubuh akan terasa 10 kali lipat lebih berat akibat tekanan barometrik yang ada. Oleh karena itu, membawa diri sendiri saja para pendaki sudah sangat lelah dan akan menambah sulit jika harus membawa tubuh orang lain.
Pendaki yang menolong rekannya saat sudah tak sanggup lagi untuk mendaki, maka sama saja membahayakan nyawanya sendiri.