Pendakicantik.com – Sebanyak 40 pendaki masih berada di Gunung Marapi, saat puncak Gunung Marapi mengalami erupsi pada tanggal 7 Januari 2023.

Para pendaki berkemah di tebing batu bawah, karena sebelumnya mereka memang diimbau untuk tidak ke puncak Gunung Marapi.

Baca juga: Status Gunung Ijen Naik Menjadi Waspada di Januari 2023

Awal tahun 2023 ditandai dengan banyaknya gunung-gunung berapi yang ada di Indonesia mengalami peningkatan aktivitas vulkanik atau erupsi.

Nasib 40 Pendaki Saat Gunung Marapi Sumbar Erupsi

Salah satu gunung yang mengalami peningkatan aktivitas vulkanik adalah Gunung Marapi di Sumatera Barat.

Baca juga: 6 Tips Buang Air Besar yang Beradab saat Berada di Gunung

Nasib 40 Pendaki yang Berada di Gunung Marapi saat Erupsi

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan aktivitas erupsi di Gunung Marapi, Sumatera Barat pada Sabtu (7/1) pukul 06.11 WIB.

Terpantau pada saat itu, Gunung Marapi melontarkan kolom abu setinggi 300 meter di atas puncaknya.

“Terjadi erupsi eksplosif pada 7 Januari 2023, pukul 06.11 WIB dengan tinggi kolom abu 300 meter di atas puncak,” kata Koordinator Gunung Api PVMBG Oktory Prambada dalam keterangannya saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (7/1).

Oktory Prambada menjelaskan ancaman bahaya saat ini berupa erupsi abu disertai lontaran material atau pasir yang berpotensi melanda wilayah dengan radius tiga kilometer dari pusat erupsi Kawah Verbeek.

Dia mengatakan erupsi diawali peningkatan gempa vulkanik dalam pada 25 Desember 2022 yang terekam sebanyak 13 kali dan terjadinya inflasi pada data tiltmeter stasiun puncak.

Berdasarkan data kegempaan dari PVMBG sejak 26 Desember 2022 hingga Jumat (6/1) terekam 11 kali gempa embusan, 9 kali gempa tornillo, 3 kali gempa vulkanik dangkal, 10 kali gempa vulkanik dalam, dan 30 kali gempa tektonik lokal.

Nasib 40 Pendaki yang Berada di Gunung Marapi saat Erupsi
Foto: Pendaki Cantik –

Berdasarkan hasil pengamatan analisis data visual maupun instrumental hingga 7 Januari 2023 pukul 08.00 WIB, tingkat aktivitas Gunung Marapi masih pada level II atau waspada.

Sementara itu, rekomendasi PVMBG pada tingkat aktivitas level II adalah masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas mendekati Gunung Marapi pada radius tiga kilometer dari kawah atau puncak.

Hal tersebut, kata dia, mengingat kawah sebagai pusat letusan dan sumber keluarnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan.

Pemerintah melalui PVMBG juga mengimbau masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu- isu tentang letusan Gunung Marapi.

Masyarakat juga diharap selalu berkoordinasi dengan PVMBG dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat.

Baca Juga: 6 Tips Buang Air Besar yang Beradab saat Berada di Gunung

40 Pendaki di Gunung Marapi saat Erupsi

Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menyebutkan sekitar 40 pendaki sedang berkemah di Gunung Marapi, Sumatera Barat, ketika gunung erupsi pukul 06.11 WIB.

Kepala Balai KSDA Sumbar Ardi Andono di Padang mengatakan pendaki sejak awal sudah diminta tidak ke puncak.

“Ada 40-an, 20 orang masuk di Kamis (5/1) dan 20 lainnya pada Jumat (6/1), letusan ini hanya di puncak, mereka sudah diimbau jangan ke kawah sejak pembukaan, pendaki rata-rata berkemah di tebing batu bawah,” kata dia.

Namun belum dipastikan apakah seluruhnya benar-benar tidak melanggar imbauan untuk tidak naik menuju puncak gunung.

“Semoga tidak ada yang nekat menuju puncak, kami segera melakukan pengecekan,” katanya.

Seperti diberitakan detikcom, Sabtu (7/1), Ardi mengaku belum mendapat informasi terkini kondisi pasti para pendaki. Dia kini masih menunggu laporan dari petugas di lapangan.

Gunung Marapi merupakan salah satu dari gunung api aktif di Sumatera Barat yang dipantau secara menerus oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dengan ketinggian 2.891 mdpl.

Nasib 40 Pendaki yang Berada di Gunung Marapi saat Erupsi
Foto: Pendaki Cantik –

Selama dua dekade terakhir, Gunung Marapi mengalami erupsi pada tahun 2004- 2005, 2006-2007, 2011, 2012, 2014, dan 2017.

Letusan terakhir pada 4 Juni 2017 dengan letusan sebanyak 6 kali pada kawah berwarna asap kelabu tebal dan tinggi asap mencapai 700 meter serta hujan abu jatuh di Kabupaten Tanah Datar.

Share.