Pendakicantik.com – Mulai 12 Desember, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) resmi menerapkan e-payment. BTNGMb tengah menyiapkan sarana pendukungnya.
Untuk mempermudah dan memfasilitasi para pendaki dalam melaksanakan booking, masa transisi bisa dilakukan secara online lama dan pembayaran bisa dilakukan secara manual.
Baca juga: Gunung Mauna Loa: Pesona Letusannya Banyak Mengundang Wisatawan
Pemberlakuan booking online dan e-payment tertuang dalam surat pengumuman nomor PG.04/T.35/TU/EVLAP/11/2022 tentang pemberitahuan masa transisi penerapan sistem aplikasi booking online V.2. Saat ini, BTNGMB terus menyempurnaan sistem aplikasi booking online.
Kepala BTNGMB Junita Parjanti mengatakan, masa transisi pembayaran manual ke e-payment berlangsung pada 1-11 Desember.
Baca juga: Gunung Everest: Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Menaklukkannya
Mulai 12 Desember BTN Gunung Merbabu Resmi Menerapkan e-payment
Selama masa transisi ini, pendaki bisa melakukan booking online versi lama. Sedangkan pembayaran tetap dilakukan secara manual.
“Iya, e-payment berlaku mulai 12 Desember. Saat ini, kami masih dalam pembenahan sarana pendukungnya. Salah satunya perbaikan closed circuit television (CCTV) di Sabana, serta kesiapan bank terkait selaku virtual account,” jelasnya saat dihubungi Jawa Pos Radar Solo, Jumat (2/12).
Pada masa transisi ini, Junita mengaku semuanya berjalan lancar. Jika masa transisi ini sukses, maka akan langsung diterapkan booking online dan e-payment.
“Kuota untuk pendakian per 12-31 Desember belum kami buka. Karena terhitung mulai 12 Desember pendaftaran pengunjung pendakian sudah menggunakan sistem aplikasi booking online V.2, dengan melakukan pembayaran e-payment melalui virtual account Bank Rakyat Indonesia (BRI),” terangnya.

Nantinya, sebelum melakukan booking online V.2, pendaki harus melakukan pendaftaran identitas di alamat website BTNGMb guna memperoleh kode pendaki. Penerapan e-payment ini mencegah adanya booking semu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Yakni pendaki melakukan booking secara online, namun pada hari pendakian ternyata tak jadi atau tidak melakukan pendakian.
Padahal, mungkin, banyak juga pendaki lain yang sebenarnya ingin mendaki. Namun, kehabisan tiket booking online.
Baca Juga: Gunung Everest: Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Menaklukkannya
“E-payment itu pembayaran secara online dari pendaftaran booking online. Jadi kita berusaha untuk mengurangi adanya kejadian-kejadian booking semu. Karena memang sepertinya tidak bisa dipertanggungjawabkan yang booking (semu,Red) itu. Nanti ketika sudah e-payment, mereka sudah bayar Insya Allah nanti semuanya bisa,” papar Junita.
Sementara itu, Junita mengungkapkan, untuk kuota pendakian Merbabu ada yang dibuka penuh dan ada juga yang dibatasi. Seperti di jalur pendakian Magelang sudah dibuka 100 persen.
Yakni, lewat jalur pendakian Suwanting dengan kuota 328 pendaki dan Wekas 294 pendaki. Lalu jalur pendakian Thekelan, Kabupaten Semarang dibuka 100 persen, dengan kuota 391 pendaki.
“Untuk Selo, kuotanya masih 50 persen atau 289 dari kuota penuh, 578 pendaki. Sedangkan jalur pendakian Cuntel, Kabupaten Semarang belum buka untuk pendakian. Untuk kuota di Cuntel 251 pendaki,” terangnya.

Pembayaran e-payment ini mendapat tanggapan para pendaki. Salah satunya akun Triyulianto.id.
“Akhirnya diterapkan juga sistem bayar di awal. Bagus untuk setidaknya mengurangi calo dan booking palsu. Karena sering kali booking full, tapi yang nanjak aktualnya cuman beberapa orang,” komennya.