Pendakicantik.comGunung Manglayang merupakan gunung yang sudah tidak asing lagi bagi para pendaki gunung Jawa Barat.

Lokasi gunung tersebut terletak di Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang dan ada antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang.

Baca juga: Gunung Arjuno dan Welirang Masih Belum Buka Jalur Pendakian

Gunung Manglayang memiliki cukup banyak jalur pendakian, antara lain; melalui Bumi Perkemahan atau Wanawisata Situs Batu Kuda (Kabupaten Bandung), Palintang (Ujungberung, Kabupaten Bandung), dan Barubereum.

Pendaki yang pernah mendaki Gunung Manglayang via Baru Beureum, tentu sudah tidak asing lagi dengan tempat yang bernama Batu Api.

Baca juga: Destinasi Wisata Kuliner Instagramable, Tawarkan Pemandangan Indah Gunung Batur

Mengenal Serba Serbi Gunung Manglayang di Jawa Barat

Batu Api ini terletak di pos satu dari jalur yang akan menuju ke puncak utama. Disebut jalur menuju puncak utama karena jalur via Baru Beureum memiliki dua jalur yaitu jalur menuju puncak utama dan jalur menuju puncak bayangan atau penduduk setempat menyebutnya Prisma.

Asal Usul Disebut Batu Api

Dayat (41), Pengelola Barubeureum dari Karang Taruna Desa Sindangsari yang juga dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) menjelaskan tempat yang terkenal di jalur menuju puncak utama sebenarnya adalah Curug Antani atau sebuah air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 10-20 meter.

“Salah satu daya tarik pendakian di sini itu, salah satunya adanya curug, curug ini berada sekitar 100 meter sampai 200 meter dari tempat bernama Batu Api,” terangnya.

Sementara untuk Batu Api sendiri, kata Dayat, adalah berupa batu besar yang lokasinya berada di pos satu. Menurut cerita, sambung Dayat, dulunya di sekitaran tempat itu oleh orang tua dulu sering jadi area perburuan babi hutan.

“Dalam perburuan itu ada istilahnya milét atau berkelahi sama babi hutan,” ujarnya.

Dayat melanjutkan, batu besar itu sudah ada di sana pada waktu itu dan awalnya tidak terbelah seperti sekarang. Batu itu jadi terbelah lantaran sering diduduki para pemburu babi kala itu

“Batu itu terbelah dan dinamakanlah Batu Api,” ujarnya.

Jalur pendakian Gunung Manglayang via Baru Beureum ternyata memiliki dua jalur pendakian. Pertama, jalur menuju puncak bayangan atau dikenal dengan nama Prisma. Jalur ini memiliki empat pos pendakian menuju puncak Gunung Manglayang.

“Keuntungan dari jalur ini, selain bisa menuju ke puncak bayangan atau prisma, juga bisa dilanjutkan ke puncak utama, di puncak bayangan sendiri, para pendaki bisa menikmati panorama Kota Bandung secara terbuka. Namun di sini hanya muat sampai 8 tenda saja,” paparnya.

Mengenal Serba Serbi Gunung Manglayang di Jawa Barat
Foto: Pendaki Cantik – @yeyep

Dayat menyebut, butuh waktu sekitar 1,5 jam sampai 2,5 jam hingga sampai ke puncak bayangan. Sementara jika akan dilanjutkan ke puncak utama Gunung Manglayang membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Jalur prisma dikenal memiliki jalur vertikal atau nanjak terus, cuma kelebihannya itu jika sudah sampai puncak bayangan maka bisa menikmati pemandangan kota dari ketinggian.

Para pendaki yang melintasi jalur pertama maka akan menemui medan yang terkenal dengan sebutan Tanjakan Galau dan Kiara Doyong. Tanjakan Galau ini memiliki medan yang cukup membuat kesal pendaki karena tanjakannnya istilahnya nggk ada ampun. Kalau Kiara Doyong karena di jalur ini para pendaki akan menemui pohon kiara yang posisinya miring.

Sementara untuk jalur pendakian kedua atau jalur pendakian yang langsung menuju puncak utama Gunung Manglayang dan dibutuhkan waktu sekitar 2 jam. Jalur ini juga memiliki 4 pos pendakian dengan medan yang terbilang landai.

Berbedanya dari jalur pertama, para pendaki yang memilih jalur ini maka tidak bisa menikmati puncak bayangan. Hal itu lantaran membutuhkan waktu yang lama lagi.

“Di puncak utama ini, para pendaki tidak bisa menikmati pemandangan kota yang ada di bawah karena tertutup oleh pepohonan besar, hanya saja di sini area campingnya luas,” terangnya.

Baca Juga: Dua Pendaki Gunung Lawu Meninggal Dunia karena Kecelakaan Tabrak Truk Trailer

Rute menuju Jalur Pendakian

Bagi pendaki yang melintasi jalur kedua maka akan menemui atau melihat suatu tempat yang bernama Baruburnasan. Tempat ini indah sekali dengan hamparan area yang ditumbuhi pohon besar namun lokasi itu jarang dijamah lantaran masih banyak terdapat hewan buas.

Bagi yang tertarik mengunjungi jalur pendakian Barubeureum tarif tiket masuknya sebesar Rp 10.000 plus parkir Rp 5.000.

Untuk rute perjalanan atau aksesnya sendiri, ada tiga akses jalan yang bisa ditempuh, diantaranya

  • Rute pertama: melalui jalan Raya Bandung-Cirebon tepatnya di Alun-alun Tanjungsari Sumedang bisa mengarahkan kendaraannya ke jalan Kaum lalu secara berturut-turut menuju ke Karasak-Cigondok-Cilayung, saat di perempatan Babakan Muncang ambil kanan akan tiba di Desa Sindangsari.
  • Rute kedua: melalui jalan Raya Bandung-Cirebon tepatnya di sekitaran Cikuda Jatinangor, Sumedang, arahkan kendaraan menuju ke Cilayung, saat di perempatan Babakan Muncang ambil kiri, dan akan tiba di Desa Sindagsari.
  • Rute ketiga: melalui kawasan Jatinangor, Sumedang, arahkan kendaraan ke arah Kiarapayung – Cikeuyeup-Desa Sindangsari. Dari ketiga jalur itu jaraknya hampir sama atau sekitar 8-9 kilometer. Namun akses termudah adalah melewati jalur yang ketiga.
Mengenal Serba Serbi Gunung Manglayang di Jawa Barat
Foto: Pendaki Cantik – @cacahnk_

Akses jalan ke Barubeureum bisa ditempuh baik dengan kendaraan roda empat atau pun roda dua. Namun sesampainya di area lokasi Barubeuereum, akses jalan hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat dengan kondisi jalan yang masih bebatuan terjal yang jaraknya sekitar 1 kilometer.

Share.