Pendakicantik.com – Lantaran event motor trail telah merusak habitat alami Edelweis rawa di Ranca Upas, tanaman tersebut kini menjadi perbincangan.

Seperti yang banyak diketahui para pendaki kalau di beberapa gunung sering dijumpai bunga edelweis yang dikenal sebagai bunga abadi.

Baca juga: Dinding Kawah Gunung Galunggung Longsor; Warga Cemas dengan aktivitas Vulkanik

Edelweis yang biasa dijumpai di gunung dikenal sebagai Edelweis Gunung, namun di daerah Ranca Upas juga terdapat bunga yang dikenal sebagai Edelweis Rawa.

Ternyata mereka merupakan dua tumbuhan yang sama sekali berbeda, mari kita mengenal perbedaan Edelweis Rawa dan Edelweis Gunung.

Baca juga: Kochi: Kebakaran Gunung Sampah di India Selatan, Hasilkan Asap Beracun Metana

Mengenal Perbedaan Edelweis Rawa dan Edelweis Gunung

Edelweis rawa tidak sama dengan edelweis yang juga dikenal sebagai “bunga abadi”, menurut Imam, peneliti di Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya dan Kehutanan, BRIN.

Imam menambahkan bahkan edelweis rawa dan edelweis gunung punya Familia dan Genus yang berbeda.

“Sepengetahuan saya, edelweis itu termasuk dalam suku Asteraceae marga Anaphalis, dan umumnya tumbuh di dataran tinggi. Untuk edelweis rawa, yang dimaksud di beberapa media, itu termasuk dalam suku Eriocaulaceae, marga Syngonathus. Jadi, secara taksonomi memang berbeda,” dia menambahkan.

Imam menjelaskan edelweis rawa, lanjut dia, memiliki nama spesies Syngonathus flavidulus berdasarkan Plant of the World Database. Sedangkan edelweis gunung nama spesiesnya tata nama ganda adalah edelweis atau Anaphalis javanica.

Mengenal Perbedaan Edelweis Rawa dan Edelweis Gunung
Foto: Pendaki Cantik – indoblog.net

Taksonomi Edelweis Rawa

Berikut taksonomi edelweis rawa dari situs pemerintah Idaho dan buku Everglades Wildflowers yang ditulis Roger L Hammer.

Kingdom: Plantae

Filum: Anthophyta

Kelas: Monocotyledoneae

Ordo: Poales

Famili: Eriocaulaceae

Genus: Syngonanthus

Spesies: Syngonanthus flavidulus

Nama populer: Yellow hatpins, yellow pipewort

Menurut Imam, edelweis rawa berasal dari Alabama, Florida, Georgia, North Carolina, South Carolina.

Edelweis rawa juga disebut yellow hatpins memiliki morfologi bunga berwarna putih kekuningan. Bentuknya menyerupai payung yang berdiri liar di daerah rawa atau tanah basah.

Dilansir dari buku Hammer, bunga ini disebut sebagai edelweis rawa karena bentuk dan sifatnya yang mirip dengan bunga edelweis. Bunga itu juga sama-sama tak mudah layu saat dipetik, sama abadinya dengan bunga edelweis. Yellow hatpins merupakan salah satu dari kelompok tumbuhan air. Tanaman jenis ini melakukan fotosintesis dari tanah, bukan dari udara.

Edelweis rawa memiliki daun-daun yang sempit dan lurus melengkung yang berkilauan. Ukuran tumbuhan ini berkisar antara ¾ sampai dengan 1 ¼ inci dan membentuk gumpalan kecil di tanah yang lembap dan berpasir.

Bunga-bunga dari tumbuhan ini sangat kecil dan terdapat pada kepala bulat serta nampak seperti tombol putih kecil di atas batang rampingnya. Ketika bunganya dipegang maka ia akan jatuh tepat di atas daun. Bunga edelweis rawa sendiri diketahui memiliki masa berbunga di sekitar bulan Februari sampai bulan Juli.

Syngonathus pada penamaan tumbuhan ini memiliki arti bergabung bersama dan bunga. Arti nama tersebut mengacu pada kelopak bunga edelweis rawa betina yang diketahui menyatu satu sama lain.

Flavidulus mengacu pada braktea bunga yang berwarna kuning muda. Selain penamaan tersebut, tanaman ini juga disebut sebagai bantam buttons dan merupakan satu-satunya anggota genus tersebut di Florida.

Di Indonesia bunga ini disebut sebagai edelweis rawa karena bunga ini memiliki beberapa kesamaan dengan bunga edelweis. Bunga ini juga tidak mudah layu ketika dipetik sehingga dianggap sama abadinya dengan bunga edelweis.

Bunga edelweis rawa biasanya tumbuh di tempat yang lembab dan tanahnya memiliki banyak kandungan air. Oleh sebab itu bunga ini suka untuk tumbuh di sekitar hutan pinus, tepian kolam dan padang rumput.

Bunga ini biasanya dapat dijumpai di sepanjang dataran pantai dari Carolina Utara hingga Alabama dan menuju ke selatan melalui daratan Florida. Selain itu kita juga bisa menemui bunga ini pada Georgia dan California bagian selatan.

Keberadaan tumbuhan ini dikabarkan sangat langka dan jarang dijumpai. Habitat dari tumbuhan ini menyebabkan bunga edelweis rawa sulit untuk tumbuh di Indonesia. Kendati demikian diketahui bunga edelweis rawa dapat tumbuh di beberapa tempat di Indonesia.

Mang Uprit yang merupakan petani edelweis rawa di Ranca Upas menyebutkan bahwa di Indonesia hanya terdapat dua kawasan tempat tumbuh edelweis rawa ini yaitu di Ranca Upas dan di Ciharus Kamojang ketika ditanya oleh tim detikTravel pada (8/3/2023).

Baca juga: Pulau Kalimantan Wilayah Indonesia yang Tidak Memiliki Gunung Berapi

Taksonomi Edelweis Gunung

Berikut taksonomi edelweis gunung dilansir dari laman Balai TN Gunung Ciremai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)

Kingdom : Plantae

(tidak termasuk): Eudicots

(tidak termasuk): Asterids

Ordo: Asterales

Famili: Asteraceae

Genus: Anaphalis

Spesies: Anaphalis javanica

Nama populer: edelweis Jawa, edelweis gunung

Edelweis atau Anaphalis javanica adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara. Edelweis ini biasanya terdapat di gunung-gunung di Indonesia, biasa di ketinggian 1.600-3.600 mdpl tersebar dari Gunung Gede ke arah timur hingga Gunung Tengger pada ketinggian 2.000 -3.600 m. Tersebar juga di Sumatra bagian tengah (Gunung Kerinci, Gunung Singgalang), dan selatan (Gunung Dempo), Sulawesi (Gunung Bonthain di barat daya dan Gunung Lokon di timur laut), Bali dan Lombok.

Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan dapat memiliki batang sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 m. Tumbuhan ini sekarang dikategorikan sebagai langka.

Dilansir dari e-journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta, edelweis Jawa memiliki bunga majemuk yang berjumlah banyak dengan susunan yang rapat, mahkota bunga berwarna putih kecoklatan.

Bunga berukuran 4-6 mm dan terletak dalam karangan bunga berupa bulir bercabang-cabang.

Mengenal Perbedaan Edelweis Rawa dan Edelweis Gunung
Foto: Pendaki Cantik – @uci.csl

Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus. Dikenal mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.

Bunga-bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya. Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus.

Bunga edelweis Jawa ini bisa mencapai umur lebih dari 100 tahun, untuk itulah disebut bunga abadi, demikian dilansir dari tesis berjudul “Studi morfologi dan anatomi daun edelweis Jawa (Anaphalis javanica) pada beberapa ketinggian yang berbeda di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru” yang ditulis M Fathoni Hamzah dari laman Universitasn Islam Negeri (UIN) Malang.

Edelweis Jawa ini cocok tumbuh pada kondisi panas terik di daerah terbuka di kawah dan puncak, tidak bisa bersaing untuk tumbuh di hutan yang gelap dan lembab.

Share.