Pendakicantik.com – Gunung Slamet ialah gunung paling tinggi di wilayah provinsi Jawa tengah yang mempunyai riwayat sejarah yang panjang.

Kabarnya, asal mula nama gunung ini diambil dari bahasa Arab, salam yang memiliki arti selamat atau dengan bahasa Jawa slamet.

Ada beberapa versi cerita yang tersebar dalam masyarakat Banyumas dan sekelilingnya mengenai asal mula gunung itu. Pertama yaitu dari dunia pewayangan.

Gunung Slamet disebutkan berasal dari dunia pewayangan. Menurut cerita, karena sangat tingginya gunung ini, siapa saja yang mendakinya dapat meraih bintang saat tiba di puncaknya.

Baca juga: Pendaki Perempuan Dulu Dilarang Mendaki Gunung Fuji

Mengenal Histori Gunung Slamet; Gunung Favorit Para Pendaki
Foto: Pendaki Cantik – @virnidesiana

Mengenal Histori Gunung Slamet; Gunung Favorit Para Pendaki

Terlepas dari asal-usul namanya, gunung setinggi 3.432 mdpl itu memiliki panorama alam yang memukau. Gunung ini menjadi favorit para pendaki. Pemandangan yang indah dan jalur pendakian yang menantang menjadi alasan pencinta alam ingin menaklukkan gunung tersebut.

Pendakian Gunung Slamet bahkan terkenal cukup sulit karena hampir di sepanjang rute tidak ditemukan air. Selain itu, kabut di gunung ini juga kerap berubah-ubah sehingga menyulitkan pandangan para pendaki.

Asal Usul Gunung Slamet

Ki Semar

Pada suatu ketika, bintang di puncak gunung diambil oleh seekor monyet, sehingga langit malam menjadi sangat gelap gulita. Semua makhluk di alam semesta pun merasa dirugikan, termasuk para dewa di kahyangan.

Karena kondisi itu maka Sang Batara Guru meminta Ki Semar menghukum para monyet yang telah mengambil bintang.

Ki Semar lantas menjalankan titah Batara Guru dengan dibantu anak-anaknya. Kala itu Gareng ditugaskan untuk menggiring monyet turun gunung.

Setelah itu, Ki Semar memotong puncak gunung dan dilemparkan begitu saja. Konon, potongan Gunung Slamet itu pun menjadi Gunung Ceremai yang berada di Cirebon.

Mengenal Histori Gunung Slamet; Gunung Favorit Para Pendaki
Foto: Pendaki Cantik – @riniallora07

Syekh Maulana Maghribi

Versi kedua tentang asal-usul gunung ini berkaitan dengan Syakh Maulana Maghribi. Syakh Maulana Maghribi  merupakan seorang ulama penyebar Islam di Indonesia dari Turki.

Suatu ketika setelah melaksanakan salat, dia melihat cahaya misterius. Dia yang penasaran dengan cahaya itu pun melakukan perjalanan bersama Haji Datuk untuk mencari sumbernya. Perjalanan mereka dimulai dari Pantai Gresik, Jawa Timur, hingga sampai ke pesisir pantai Pemalang, Jawa Tengah.

Sesampainya di sana, Syekh Maulana Maghribi mengalami gatal-gatal. Penyakitnya itu pun sembuh setelah mandi di sumber air panas tujuh pancuran di Gunung Gora.

Lambat laun, pancuran itu pun dikenal sebagai objek wisata Pancuran Pitu di Baturraden, Banyumas. Objek wisata ini pun berada di sekitar Gunung Gora yang kemudian namanya diubah oleh Syekh Maulana Maghribi menjadi Gunung Slamet.

Mengenal Histori Gunung Slamet; Gunung Favorit Para Pendaki
Foto: Pendaki Cantik – @hannaslviana

Share.