Pendakicantik.comHiking dan trekking merupakan dua istilah pendakian yang terlihat tapi sebenarnya tidak sama.

Untuk kamu yang suka isi waktu luang dan liburan di alam terbuka untuk hilangkan capek dan penatnya rutinitas, pasti sudah tidak asing dengan istilah hiking dan trekking.

Baca Juga: Spot Menarik yang Bikin Candu di Gunung Merbabu

Terkadang mungkin kamu berpikir bahwa hiking dan trekking merupakan kegiatan itu sama artinya dengan kegiatan berjalan.

TERSESAT SAAT SOLO HIKING GUNUNG PRAU VIA DIENG LINTAS JALUR PATAK BANTENG

Tetapi, tahukah kamu jika sebenarnya hiking dan trekking kegiatan ini berlainan?

Mengenal Hiking dan Trekking: Mirip tetapi Tidak Sama

Hiking dan trekking adalah dua aktivitas yang berkaitan dengan pendakian. Hiking bukan hanya terkait dengan pendakian. Demikian juga dengan trekking yang bukan sekedar jalan jarak jauh. Kedua aktivitas ini sama-sama menantang tapi tingkat kesusahan sampai hal yang disiapkan agak sedikit berbeda.

Agar tidak terlalu keliru dalam memakai istilah itu, berikut gambaran perbedaan hiking dan trekking yang penting kamu kenali.

Baca Juga: 10 Mitos Tentang Mendaki Gunung yang Penting Buat Pendaki

Durasi Waktu Perjalanan

Kamu perlu pahami jika trekking disimpulkan sebagai sebuah perjalanan jauh atau sulit, khususnya dengan jalan kaki. Dan hiking jalan jauh untuk maksud mencari kesenangan. Sepintas memang serupa, tapi kamu bisa membandingkan dari durasi waktunya.

Trekking umumnya berjalan minimal 2 hari atau bahkan bisa sampai beberapa bulan. Maksudnya bukan hanya untuk kesenangan dan capai arah tertentu, tapi lebih nikmati perjalanan beberapa ribu km sepanjang trekking.

Dan hiking, mempunyai durasi waktu yang lebih pendek, mulai beberapa saat sampai sepanjang hari. Hiking bisa menjadi perjalanan 2 hari satu malam, tetapi tidak memerlukan waktu beberapa hari seperti trekking.

Jadi, hiking dan trekking memiliki perbedaan di durasi perjalanannya.

Mengenal Hiking dan Trekking: Mirip tetapi Tidak Sama
Foto: Pendaki Cantik – @novieee_

Jalur yang Berbeda

Durasi waktu trekking yang semakin lama bisa disebabkan karena medan yang dilewati. Perjalanan saat trekking tidak selamanya memakai lajur yang kerap dilewati atau sudah diikuti. Seringkali mereka menelusuri atau bahkan juga buka lajur baru di gunung, pantai, rimba, dan ada banyak kembali.

Dengan demikian, trekking condong lebih bebas dengan unik mereka nikmati alam yang belum terjamah. Selainnya tingkat kesusahannya, jarak yang dilakukan untuk trekking sekitar 50 km sampai 1.000 km.

Berbeda dengan hiking yang kerap memakai lajur yang sudah pernah dilalui sebelumnya. Hiking jadi perjalanan yang lebih membahagiakan dan tidak begitu mencekam dibanding trekking . Jaraknya juga lebih dekat, sekitaran 30 km dan tidak lebih dari 100 km.

Baca Juga: 4 Gunung Paling Angker dan Menyeramkan di Jawa Timur 

Memilih Akomodasi Berbeda

Hiker bisa manfaatkan tempat perhentian yang sudah disiapkan. Karena jalur yang dilewati sudah dibuka untuk umum, hingga gampang mendapati pos peristirahatan. Bila harus menginap, umumnya ada panduan atau lokasi yang cukuplah aman untuk membangun tenda.

Berlainan dengan trekking yang fokus pada arah tertentu. Umumnya tidak lewat jalur yang serupa saat pergi dan pulang. Dengan demikian, mereka condong manfaatkan beragam fasilitas di sejauh jalur trekking dan sesuaikan dengan keadaan cuaca.

Camping sepanjang perjalanan menjadi kewajiban untuk trekking. Jalur yang dilewati biasanya sebagai wilayah asing yang jauh dari peradaban manusia. Dengan demikian, kekuatan tentukan lokasi yang pas untuk istirahat penting.

Mengenal Hiking dan Trekking: Mirip tetapi Tidak Sama
Foto: Pendaki Cantik – @angelagilsha

Persiapan dan Perlengkapan

Trekking maupun hiking memang sama-sama berjalan kaki di alam terbuka. Sebenarnya, peralatan yang digunakan untuk melakukan kedua aktivitas tersebut tidak jauh berbeda. Hanya saja, saat trekking memerlukan carrier dan kebutuhan logistik yang lebih banyak dibandingkan dengan hiking.

Peralatan lain, seperti tenda, kompas, peta medan, sleeping bag, dan survival emergency kit, penting banget saat trekking. Kamu juga perlu merencanakan dengan matang, ada kalanya di alam terbuka memerlukan peralatan khusus. Hal ini tergantung medan, aksesibilitas ke tempat berlindung, kondisi cuaca, dan kebutuhan fisikmu.

Untuk trekking, setidaknya kamu membutuhkan ransel berukuran 60-80 liter untuk menampung keperluanmu selama perjalanan. Sedangkan untuk hiking cukup membawa ransel berukuran 25-50 liter.

Baca Juga: Komplek makam Nabi Khalid: Deretan Batu Nisan Berbentuk Alat Kelamin

Hiking lebih cocok untuk pemula dibandingkan trekking

Semua perbedaan sebelumnya dapat memberikanmu gambaran kalau trekking lebih sulit dibandingkan hiking. Kesiapan fisik dan latihan untuk melakukan perjalanan berhari-hari tanpa henti, menjadi hal penting sebelum trekking. Selain kesiapan fisik, mentalmu pun perlu dipersiapkan sebelum memutuskan untuk trekking.

Sedangkan hiking, dianggap lebih mudah dan tepat untuk para pemula, karena jalur yang ada sudah kerap dilalui dan dilengkapi tanda tertentu. Hal ini membuat hiking sebagai kegiatan rekreasi yang menantang sekaligus menyenangkan.

Mengenal Hiking dan Trekking: Mirip tetapi Tidak Sama
Foto: Pendaki Cantik – @ell_elloo

Share.