#PendakiCantik – Gunung Singgalang memiliki ketinggian 2.877 mdpl. Gunung ini secara administratif berada di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Gunung Singgalang dihiasi dengan hutan gunung yang lembab dan banyak menyimpan kandungan air sehingga persediaan air bagi para pendaki cukup melimpah.

Salah satu hal yang membuat Gunung Singgalang menjadi primadona untuk didaki adalah keberadaan sebuah telaga yang merupakan bekas kawah mati. Telaga tersebut dikenal dengan sebutan Telaga Dewi.

Telaga Dewi berada di ketinggian 2765 mdpl, airnya sangat tenang sehingga keberadaan pohon di tepi telaga serta langit dapat terefleksi di permukaan airnya.

Gunung Favorit Pendaki

Mengenal Gunung Singgalang, Primadona Kebanggaan Indonesia
Foto: Pendaki Cantik – @lendhia_mulyani

Di kalangan pendaki lokal Sumatera Barat, Singgalang adalah salah satu gunung favorit untuk didaki, selain Marapi dan Talang.

Tingkat kesulitan pendakian Gunung Singgalang pun sebenarnya tidak kalah tinggi dibandingkan Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Sumatera.

Hanya saja, jalur Singgalang jauh lebih singkat dibanding Kerinci. Di awal pendakian, kamu akan melewati hutan rumput riang-riang (pimping) yang kalau bersentuhan dengan kulit bisa bikin gatal.

Kemudian kamu akan memasuki trek yang penuh akar-akar pohon. Sebelum tiba di Telaga Dewi, kamu mesti melewati Cadas (areal tempat vegetasi mulai berubah) dan hutan lumut yang lembap.

Kalau mau terus ke puncak, dari Telaga Dewi kamu hanya perlu berjalan santai sekitar 15-30 menit lewat Hutan Lumut.

Akses ke Gunung Singgalang

Mengenal Gunung Singgalang, Primadona Kebanggaan Indonesia
Foto: Pendaki Cantik – @alfaa_ra

Untuk mendaki Gunung Singgalang setidaknya terdapat tiga jalur yang bisa dijadikan pilihan yaitu Jalur Toboh, Jalur Balingka dan Jalur Koto Baru.

Namun dari ketiga jalur ini, yang paling sering dan paling ramai digunakan oleh para pendaki adalah Jalur Koto Baru.

Untuk menuju titik awal pendakian Jalur Koto Baru tidaklah sulit karena posisinya berada di antara Bukittinggi dan Pandang Panjang.

Jika dari Kota Padang kita bisa menggunakan travel jurusan Bukittinggi, travel ini biasanya mangkal di depan Basko Grand Mall, ongkosnya sekitar Rp 22.000 dengan waktu tempuh sekitar dua jam.

Kita turun di Pasar Koto Baru untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan desa dengan ongkos Rp 3.000 lalu turun tepat di depan Rumah Tenun Pusako Pandai Sikek.

Dari sini kita harus berjalan kaki sejauh 2 Km menuju Posko Pendakian, melapor kepada petugas, menuliskan nama serta nomor yang bisa dihubungi ke dalam buku registrasi setelah itu membayar retribusi sebesar RP 7.000 per orangnya.

Jalur Pendakian Gunung Singgalang

Mengenal Gunung Singgalang, Primadona Kebanggaan Indonesia
Foto: Pendaki Cantik – @bunga_cencen

Medan yang harus dihadapi pertama kali untuk mendaki Gunung Singgalang Via Koto Baru adalah semak belukar.

Orang Minang menyebutnya hutan pimpiang yaitu sejenis rerumputan dengan ukuran batang sebesar jempol yang sangat lentur sehingga sering menutupi jalur membuat para pendaki harus menunduk dan merangkak.

Jalur ini cukup sulit dan melelahkan, kurang lebih satu jam untuk mengakhiri perjalanan di hutan pimpiang. Setelah itu, kita akan dihadapi oleh jalur berupa akar-akar pepohonan.

Mendaki Gunung Singgalang via Kota Baru cukup aman karena jalurnya sangat jelas. Kita cukup ikuti kabel dan tiang listrik yang menjadi patokannya.

Setelah kurang lebih 4 – 5 jam perjalanan, sampailah kita di cadas yang merupakan lokasi yang cocok untuk beristirahat karena memiliki tempat yang cukup lapang untuk mendirikan beberapa tenda.

Tanjakan Terjal

Mengenal Gunung Singgalang, Primadona Kebanggaan Indonesia
Foto: Pendaki Cantik – @soniaalfi

Kamu akan menghadapi tanjakan terjal berupa bebatuan keras berwarna kuning. Kamu juga akan menemukan Tugu Galapagos.

Tugu ini dibuat untuk mengenang salah seorang siswa pecinta alam SMAN 1 Padang yang hilang di Gunung Singgalang pada tahun 1990-an.

Usai tanjakan maka selanjutnya kita akan melewati hutan lumut, setelah hutan lumut maka kita akan berjumpa dengan Telaga Dewi yang begitu mempesona.

Dari Telaga Dewi ke Puncak Gunung Singgalang hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan medan yang cukup bersahabat.

Berbeda dengan puncak gunung pada umumnya yang biasanya ditandai dengan sebuah patok, di Gunung Singgalang yang menjadi tanda puncaknya adalah tower – tower pemancar yang di pagari kawat.

Apabila cuaca sedang bagus maka kita akan melihat pemandangan Gunung Marapi yang berdiri dengan gagah di sampingnya.

Share.