#PendakiCantik – Sejak dibuka pada tanggal 28 Agustus 2020 lalu, destinasi wisata Gunung Bromo kini telah banyak dikunjungi wisatawan domestik.
Animo masyarakat ini semakin meningkat pasca pihak pengelola Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mulai memberlakukan reaktivitas kedua beberapa waktu lalu.
Proses reaktivitas ini berjalan lancar dibandingka wisata pendakian lainnya yang masuk tahap uji coba. Gunung Gede Pangrango misalnya, harus ditutup pasca dievaluasi KLHK.
Sementara, TNBTS justru sebaliknya. Malahan jumlah pengunjung yang diperbolehkan berwisata dinaikkan dari sebelumnya hanya 20 persen menjadi 40 persen.
Booking Tiket Online

Bagi wisatawan yang ingin berlibur ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru TNBTS kini diwajibkan untuk booking tiket dulu melalui online.
Wisatawan tinggal mengakses website www.bookingbromo.bromotenggersemeru.org dan diminta untuk mengikuti alur yang telah disediakan.
Sejak dibuka pada tanggal 28 Agustus 2020 lalu, Wisata Gunung Bromo kini telah banyak dikunjungi wisatawan domestik.
Rata-rata jumlah wisatawan yang datang hampir memenuhi jumlah kuota wisatawan yang per harinya dibatasi 1.265 orang.
Jumlah tersebut sedikit bertambah, setelah TNBTS menambah kuota 40 persen bagi wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo sejak tanggal 14 September 2020.
Keterangan Pengelola TNBTS

Menurut keterangan Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS, Sarif Hidayat penambahan kuota pendaki bukanlah hal mudah. Mereka melakukan evaluasi terlebih dahulu.
Sarif menambahkan, untuk harga tiket Wisata Gunung Bromo tidak ada kenaikan maupun penurunan dalam pandemi Covid-19 ini.
Bagi wisatawan domestik, harga tiket di hari biasa sebesar Rp 29 Ribu, sedangkan saat weekend sebesar Rp 34 Ribu.
Sementara untuk wisatawan mancanegara harga tiketnya sebesar Rp 200 ribu hari biasa dan Rp 220 ribu di hari libur.
Tamu Mancanegara Belum Diizinkan

Hingga sejauh ini, Sarif juga menjelaskan bahwa pihak pengelola masih belum membuka kunjungan untuk wisatawan mancanegara sesuai anjuran pemerintah.
Tak hanya itu, penerapan protokol kesehatan juga telah diterapkan di berbagai macam pos dan destinasi wisata yang ada di Gunung Bromo.
Masyarakat juga diharuskan menunjukkan surat sehat terlebih dahulu sebelum memasuki kawasan TNBTS.
Sarif juga meminta kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dengan tetap mengenakan masker dan memberlakukan jaga jarak.
Agar nantinya tidak ada klaster Covid-19 di Gunung Bromo dan wisata Gunung Bromo bisa tetap buka di saat pandemi Covid-19.
Tujuan inti dibukanya TNBTS adalah untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat agar bangkit kembali. Sehingga kerja sama semua pihak sangat dia harapkan.