#PendakiCantik – Seorang pendaki Gunung Marapi yang terletak di Sumatra Barat bernama Ronaldi Saputra menceritakan kejadian aneh saat ia mendaki bersama teman-temannya.
Kejadian aneh tersebut terjadi pada tahun 2017 silam. Ronaldi yang baru menyelesaikan studi di salah satu perguruan tinggi berniat mendaki gunung.
Meski tidak mendapat izin orangtua karena alasan keselamatan, ia tetap memilih meneruskan niatnya dengan mendaki melalui jalur pendakian Koto Baru.
Sebagaimana pendaki lainnya, ia mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan sebelum mendaki gunung. Perlengkapan pendakian disiapkannya dengan sangat baik.
Awal Cerita

Ronaldi bersama delapan rekannya menuju pos keberangkatan sekitar pukul 19.30 WIB. Mereka membayar tiket masuk sebesar Rp 15.000.00 per orang.
Sejak awal ia sudah menduga bahwa keputusan mendaki dengan jumlah pendaki bernilai ganjil, kemungkinan akan dihadapkan pada hal-hal berbau mistis pasti terjadi.
Kegelisahan Ronaldi disimpannya rapat-rapat. Mereka kemudian berjalan tepat setelah melakukan registrasi di pos penjagaan.
Dalam perjalanan, mereka diguyur hujan. Hal itu membuat mereka memutuskan untuk berteduh di Mushola terdekat dan baru akan melanjutkan perjalanan usai sholat subuh.
Kejadian di Cadas

Setelah mendaki cukup lama, tibalah mereka di area batu cadas atau yang biasa dikenal dengan Pintu Angin. Tempat ini menjadi perbatasan antara kawasan hijau dan bebatuan sebelum mencapai puncak Gunung Marapi.
Karena kelelahan, mereka kemudian memutuskan untuk beristirahat dan mendirikan tenda di tempat tersebut.
Tiba-tiba mereka dikagetkan dengan munculnya beberapa ekor babi hutan yang ternyata sarangnya tidak jauh dari tempat mereka mendirikan tenda.
Meski sempat kaget, mereka memilih untuk memberi makan babi-babi itu dengan sayur-sayuran yang dibawa sebagai bekal. Inilah awal mula kisah mistis itu terjadi.
Mendapat Bisikan Makhluk Halus

Setelah berurusan dengan babi hutan, Ronaldi mendapat tugas untuk mencari kayu bakar karena hari sudah mulai beranjak menuju petang.
Selama mencari kayu bakar, ia merasakan kejadian aneh dan perasaannya tidak enak. Betul saja, beberapa saat dia mendengar seseorang berbisik kepadanya.
Suara itu terdengar sangat marah. Ronaldi disuruh pulang dengan menggunakan bahasa Minang. Namun, ia tidak bergeming dan terus melanjutkan pencarian kayu bakar.
Setelah mendengar bisikan itu, Ronaldi tertegun dan berpikir mungkin tempat mereka mendirikan tenda tidak beres.
Namun, ia berubah pikiran setelah menyadari bahwa mereka belum menuaikan ibadah sholat seharian selain sholat subuh sebelum mendaki.
Ronaldi memendam apa yang didengarkannya. Tetapi, ia dengan sigap meminta rekan-rekannya sholat sebelum melakukan aktivitas dilanjutkan.
Alami Mimpi Buruk

Setelah beraktivitas, mereka kemudian beristirahat karena hujan mulai turun lagi dan cuaca menjadi sangat dingin.
Mereka tiba-tiba dikagetkan dengan terikan orang-orang karena di luar tenda sedang terjadi sesuatu yang entah apa namanya.
Setelah dicek, ternyata induk babi hutan yang telah mereka beri makan sedang mencari makanan dan mencoba menyeruduk tenda. Namun, babi itu segera pergi setelah salah satu rekannya berani keluar untuk mengusir.

Mereka kemudian tidur. Ronaldi alami mimpi buruk. Ia melihat salah satu pohon yang ada di sekitar tenda mereka tumbang.
Hal itu membuatnya kaget, tetapi lebih mencengangkan suara yang didengarnya akibat peristiwa dalam mimpi itu adalah suara menjerit banyak perempuan.
Ronaldi langsung kaget dan sadarkan diri. Teman-temannya yang semuanya laki-laki mengira dirinya sedang kesurupan.
Mereka kemudian sholat lagi dan memilih berjaga sepanjang malam sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Marapi keesokan harinya.