Pendakicantik.com – Saat bencana tanah longsor di Kabupaten Kupang, Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) terjadi fenomena aneh tapi nyata, sebuah bukit bergeser.
Hubungan penduduk Indonesia di Kupang dengan penduduk negara tetangga Timor Leste di Pulau Timor putus total akibat fenomena bukit bergeser.
Baca juga: Gunung Raung Dibuka Kembali Untuk Menopang Perekonomian Masyarakat
Bukit bergeser itu terjadi pada bukit di Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Timor.
Bukit longsor mirip fenomena bukit bergeser itu menutup total ruas Jln Raya Kupang – Timor Leste. Akibatnya, kendaraan dari dua arah, baik dari Kupang ke Timor Leste atau sebaliknya terputus total.
Baca juga: Mitos atau Fakta: Pendaki Wanita yang Sedang Datang Bulan Dilarang Naik Gunung
Longsor di Kupang NTT Menimbulkan Fenomena Seolah Sebuah Bukit Bergeser
Dikabarkan, bukit Noelmina bergeser menutup seluruh badan Jln Raya Kupang – Timor Leste dan menimbuan sebuah truk tronton yang membawa semen. Diduga kuat, sopir dan kernet di dalam truk itu tewas setelah tertimbun bukit longsoran atau mirip fenomena bukit bergeser di Kupang, Timor, NTT tersebut.
Hingga Minggu siang, 19 Februari 2023, Pemprov NTT telah mengirimkan sejumlah excavator untuk membuka kembali akses jalan yang tertimbun longsoran bukit tersebut. Informasi yang berkembang, fenomena bukit bergeser terjadi pada jumat malam pukul 21.00 WIB, 17 Februari 2022.
Saat bukit itu longsor, di bawah ada sebuah truk membawa muatan semen tengah melintas dan tertimbun di lokasi bencana di kilometer 73 Jln Raya Trans Timor penghubung Kupang – Timor Leste yang dulu saat masih menjadi bagian NKRI bernama Timor Timur itu.
Fenomena yang di media sosial (medsos) disebut dengan bukit bergeser merupakan tanah longsor yang terjadi pada sebuah bukit, setinggi sekitar 3 sampai 4 meter menimbun Jln Raya Trans Timor.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bnecana Daerah (BPBD) NTT untuk kembali membuka akses Jln Raya Trans Timor yang terputus, serta mengevakuasi dugaan adanya korban jiwa yang tertimbun.