Pendakicantik.com – Ketakutan di pendakian pertama memang sering mengunjungi kaum perempuan, khususnya untuk mereka yang sama sekali belum familiar dengan aktivitas outdor yang cukup ekstrim.
Tidak semua perempuan suka olahraga yang terlampau kuras energi dan bergelut dengan alam bebas.
Baca Juga: 9 Bulan Terkubur, Korban Erupsi Semeru Mulai Ditemukan Warga
Untuk sebagian perempuan, mendaki gunung kelihatan bak sebuah aktivitas outdoor yang sangat menakutkan.
PENDAKIAN GUNUNG MERBABU Part I #DindaDimana
Ketakutan di Gunung yang Hanya Dimengerti Pendaki Cewek
Di mana harus berhari-hari berada di gunung, tidak mandi, terkena cahaya matahari, tidur di alam bebas dengan lokasi yang ala kadarnya atau didera badai buruk saat di alam bebas khususnya gunung.
Tetapi, tanpa disadari ketakutan tersebut yang malah tumbuhkan kepercayaan pada diri kita jika semua pasti bisa terlewati.
Berkaca pada para pendaki wanita yang sudah melakukan pendakian ke puncak-puncak tertinggi membuat makin semangat dan kian membulatkan tekad untuk mulai mendaki gunung.
Selain itu, perlu untuk membekali diri di setiap pendakian yang akan dilakukan nanti bahwa segala hal selagi kita mau dan niat, pasti kita bisa dilakukan. Dan yang terpenting dan paling utama untuk selalu siapkan diri baik secara fisik maupun mental.
Baca Juga: Solo Hiking: Aktivitas Menyenangkan tapi Bukan Untuk Coba Coba
Ketakutan yang hanya dimengerti dan dipahami oleh pendaki cewek
Pertama, Kuat atau tidak
Pada saat ada informasi tentang pendakian, sering kali ada beberapa teman wanita ingin bergabung. Satu pertanyaan yang pasti muncul adalah, “Tapi nanti aku kuat nggak ya jalan sampai puncak?”
Pertanyaan seperti ini hanya bisa dijawab oleh diri kita sendiri. Karena hanya kitalah yang paham kondisi badan. Pada dasarnya, jika para kaum wanita punya niat, tujuan, dan persiapan yang matang tentulah mendaki gunung hingga puncak bisa diusahakan.
Satu hal paling penting tahu batasan dan kemampuan diri dan tidak memaksakan batasan itu. Ingat, tujuan akhir dari sebuah pendakian bukanlah puncak, tapi rumah. Ada baiknya jika para wanita punya kondisi khusus, jangan segan menceritakan pada teman pendakian agar bisa dicarikan solusi bersama sehingga tetap bisa mendaki dengan nyaman.

Kedua, Mandi dan buang air
Cewek memang dikenal lebih ribet dibanding laki-laki. Sebelum wanita mendaki, terutama untuk pemula, mereka pasti akan meributkan soal mandi dan buang air. Siapapun pasti akan tanya soal itu.
Saat di gunung kita tak perlu merisaukan hal-hal seoerti itu. Tak perlu mandi di gunung, nanti bisa mandi di basecamp sebelum atau sepulang dari mendaki. Jika ingin buang air di gunung, kita bisa mencari tempat yang sepi dan diperbolehkan untuk buang air.
Kalau ingin buang air, sebisa mungkin cari saja tempat yang jarang dilalui pendaki dan jangan lupa minta tolong teman wanita lainnya untuk menjaga sekaligus menunggu barang kali ada orang lain yang lewat.
Baca Juga: Solo Hiking: Aktivitas Menyenangkan tapi Bukan Untuk Coba Coba
Ketiga, Haruskah tidur satu tenda dengan teman lawan jenis?
Hal ini sangat wajar jika membuat kaum hawa khawatir ketika mendaki bersama teman laki-laki dan tidur dalam satu tenda. Padahal, hal ini tidak mutlak terjadi. Para wanita bisa mendirikan tenda atau kemah sendiri dan tidur terpisah dari teman laki-laki.
Biasanya selalu membawa 2 tenda atau lebih sesuai kebutuhan agar dapat tidur terpisah antara wanita dan laki-laki. Dari awal juga sudah disampaikan untuk menyiapkan tenda lebih untuk bisa mengantisipasi tidur di satu tenda yang Sama. Jadi akan tetap aman dan nyaman.

Keempat, Tidak pernah mendaki dan tidak tahu jalur
Pertanyaan itu kadang datang dari teman cewek yang tertarik setelah lihat foto-foto temannya yang suka mendaki atau postingan yang ada di sosial media seputar dunia pendakian. Perlu disadari bahwa sebelum menjadi pendaki yang bisa menjelajah kemana-mana, tentu awalnya dulu mereka juga pemula yang belum pernah mendaki. Jadi tidak perlu takut dan ragu.
Soal jalur pendakian tentu bukanlah masalah, yang terpenting saat mendaki ajaklah orang yang sekiranya sudah paham dan pernah mendaki ke gunung yang akan dituju. Kalau sudah siap, segeralah mendaki.
Baca Juga: 7 Gunung di Dunia yang Miliki Jalur Pendakian Terberat
Kelima, Takut ketemu binatang buas
Wilayah gunung memang tergolong kawasan liar yang tentu di dalamnya terdapat banyak sekali binatang liar dan buas. Saat berada di sana kita hanya perlu berhati-hati dan waspada. Sampai saatnya ini, jarang sekali terdengar berita adanya binatang liar yang menyerang pendaki. Tapi bukan berarti tidak ada.
Saat mendaki, ikuti dan pilih jalur yang benar dan tidak membuat jalur sendiri dan tentukan kawasan tinggal sementara atau camping yang aman dan jauh dari semak-semak.

Keenam, Takut kulitku hitam dan rusak
Wanita akan tetap terlihat cantik setelah mendaki. Bahkan akan terlihat lebih mempesona menurutku. Para pendaki kaum hawa hanya perlu tahu bagaimana melindungi kulit agar tidak terlalu hitam dan rusak.
Usahakan untuk memakai pakaian yang tertutup, misalnya celana panjang, kaos lengan panjang, jaket, sarung tangan, kaos kaki, sepatu, penutup kepala, dan jika perlu masker penutup muka.
Gunakan juga produk krim yang mengandung sunscreen atau sunblock karena membantu kulit agar tidak terbakar ketika mendaki di siang hari. Gunakan juga lotion di bagian tubuh lain agar lebih aman dari sengatan matahari. Sebaiknya jangan menggunakan make up berlebih, karena hal ini akan membuat kulit iritasi.
Ketakutan memang wajar bagi para pemula. Yang terpenting adalah niat dan pikiran positif. Mendaki bukanlah hal yang mustahil dilakukan oleh para wanita.