Pendakicantik.com – Balai Taman Nasional Tambora (BTNT) yang berada di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), menutup semua jalur pendakian Gunung Tambora.
Hal ini sebagai akibat dari kondisi cuaca ekstrim yang dapat membahayakan para pendaki.
Baca Juga: Basecamp pendakian Wates, Gunung Prau Terbakar; Barang dan KTP Pendaki Ludes
Penutupan jalur pendakian Gunung Tambora dimulai Senin (2/1/2023) sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.
Pendakian gunung Tambora 2 hari 1 malam Pulau Sumbawa – gunung ini tertidur sejak meletus tahun 1815
“Iya, mulai besok semua jalur pendakian kita tutup dari aktivitas pengunjung,” jelas Kepala BTNT, Deny Rahadi saat dikonfirmasi, Minggu (1/1/2023).
Jalur Pendakian Gunung Tambora Ditutup: Cuaca Ekstrim dan Pemulihan Ekosistem
Deny mengungkapkan bahwa keputusan menutup semua jalur pendakian Gunung Tambora diambil setelah memperhatikan kondisi dan perkembangan cuaca.
Baca Juga: Pendakian Gunung di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo Ditutup
Jalur Pendakian Saja yang Ditutup
Kawasan Taman Nasional Gunung Tambora saat ini dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, bahkan disertai angin kencang yang berisiko menimbulkan badai.
Untuk itu, demi keamanan dan kenyamanan pengunjung maka Jalur pendakian Puing, Kawinda Toi, Doro Ncanga dan Pancasila ditutup.
Selain alasan keamanan wisatawan, penutupan ini juga untuk pemulihan ekosistem kawasan TN Tambora secara alami.
“Selain sebagai upaya memberikan keamanan, juga ini bagian dari upaya pemulihan kawasan secara alami,” jelasnya.

Penutupan hanya berlaku untuk aktivitas pendakian, sementara wisata non pendakian seperti air tenjun Oi Marai, atraksi rusa dan sactuary serta obyek wisata lain tetap dibuka.
Deny berharap, seluruh jajaran di BTNT dan penyedia jasa wisata lingkar TN Tambora mensosialisasikan keputusan tersebut, juga memastikan tidak ada aktifitas pendakian di lapangan.
“Diminta untuk mensosialisasikan dan mematuhi pengumuman ini,” ujarnya.