Pendakicantik.com – Hai Sahabat Pendaki Cantik, ada kabar gembira dari Gunung Slamet. Jalur Pendakian Gunung Slamet via Bambangan dibuka kembali mulai tanggal 5 Mei 2022. Buruaann atur jadwal biar bisa mendaki bareng ke sini..

Jalur pendakian Gunung Slamet melalui Bambangan merupakan salah satu jalur favorite para pendaki untuk mencapai puncak Slamet.

Keindahan puncak Gunung Slamet sungguh memiliki pesona yang selalu buat para pendaki susah move on. Apalagi di saat cuaca mendukung dan cerah, dari puncak gunung Slamet pendaki bukan cuma melihat dan menikmati hamparan samudra awan; namun bisa juga melihat barisan gunung-gunung lain.

Jika ingin melakukan pendakian ke Gunung Slamet vi Bambangan wajib membawa

  • Surat keterangan sehat
  • Patuhi protokol kesehatan

Baca juga: WISATA ALAM GUNUNG RINJANI: KUOTA KUNJUNGAN NAIK 75% 

 

Jalur Pendakian Gunung Slamet via Bambangan Dibuka Kembali

Tidaklah heran jika diantara para pendaki yang sudah pernah melalui jalur Bambangan pasti akan selalu ingin kembali lagi ke gunung Slamet walaupun jalur pendakian yang dilewati cukup ekstrem. Gunung Slamet memiliki sejumlah jalur pendakian yang sebenarnya tidak direkomendasikan untuk para pendaki pemula.

Fakta Unik Jalur Bambangan

Sebelum berangkat ke Gunung Slamet via jalur Bambangan, intip dulu beberapa fakta menarik tentang jalur ini. Tetap utamakan keamanan dan keselamatan saat mendaki gunung.

Foto: Pendaki Cantik – @yudakharsana

Bisa Beristirahat di Rumah Warga

Jika seandainya tidak dapat tempat rebahan di basecamp, tak perlu kuatir karena bisa rehat sejenak di beberapa basecamp yang dikelola oleh warga setempat.

Sehingga tak perlu risau jika tidak kebagian tempat istirahat sebelum atau sesudah mendaki. Biasanya basecamp yang dikelola oleh masyarakat setempat ini sudah jadi langganan para pendaki atau pengelola open trip ke Gunung Slamet.

Foto: Pendaki Cantik – @MochamadIqbalFerdiansyah

Lewati Sembilan Pos Pendakian

Jika punya rencana mendaki ke Gunung Slamet hingga sampai di puncaknya maka kamu harus siap dengan fisik dan stamina yang prima. Alasannya karena jumlah pos yang akan dilalui berjumlah 9 pos pendakian dengan estimasi waktu pendakian antara pos yang satu dengan  pos yang lain sangat bervariasi. Adanya hanya 15 menit saja tetapi ada pula yang ditempuh kurang lebih 3 jam.

Untuk yang sudah pernah dan sering ke Gunung Slamet biasanya untuk waktu pendakian dari basecamp hingga mencapai puncak gunung Slamet dibagi dalam dua tahap, yaitu

  • Tahap pertama dimulai dari basecamp sampai ke Pos 5 atau Pos 7
  • Tahap kedua, para pendaki akan bermalam dan menyiapkan stamina lagi untuk melanjutkan summit attack keesokan harinya
Foto: Pendaki Cantik – @farisislakhi

Satu Sumber Mata Air

Jika mendaki ke Gunung Slamet dan memilih melalui jalur Bambangan, itu artinya kamu dan tim pendakian harus benar-benar siap dan pintar mengelola persediaan air bersih. Sebab sumber mata air yang ada di jalur ini hanya ada satu titik, yaitu di Pos 5, Samyang Rangkah.

Dan biasanya mata air ini hanya ada pada musim hujan. Sedangkan di musim kemarau sumber mata air ini kadang kering.

Jaga Stamina Karena Nanjak Terus

Memilih melalui jalur Bambangan jangan pernah berharap dapat banyak bonus di sepanjang jalur pendakian. Sebelum tiba di Pos 9, Plawangan, para pendaki tidak akan dapat bonus dan disertai dengan tanjakan ekstrem yang bisa bikin dengkul ketemu jidat. Di sepanjang perjalanan sebelum pos 9, kamu hanya akan melihat hutan hujan tropis yang ditumbuhi lebatnya pepohonan.

Foto: Pendaki Cantik – @MochamadIqbalFerdiansyah

Pemandangan Menakjubkan di Puncak Surono

Dari Pos Plawangan, kamu akan melanjutkan pendakian menuju puncak Surono, puncak tertinggi gunung Slamet. Jalurnya yang terdiri dari bebatuan dan saat melawati trek ini harus ekstra hati-hati. Sangat disarankan untuk menggunakan trekking pole supaya pendakian menuju ke puncak lebih aman.

Semakin dekat ke puncak Surono, pemandangan yang bakal kamu lihat dijamin kian indah dan menakjubkan. Tak kala tiba di puncak Gunung Slamet, kamu bisa menyaksikan Kawah Segoro Wedi yang masih aktif mengeluarkan gas belerang dan juga gunung Ciremai di arah barat.

Foto: Pendaki Cantik – @andyyuliantoo
Share.
Exit mobile version