Pendakicantik.com – Petugas Pos Pendakian Gunung Slamet memastikan akan menutup jalur pendakian jika dilanda cuaca ekstrem.
Pendaki juga diimbau untuk mewaspadai potensi bencana pendakian gunung mengingat cuaca yang tidak menentu saat ini.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Latimojong Ditutup Selama Nataru karena Cuaca Ekstrem
Saiful Amri, Ketua Pos Pendakian Gunung Slamet Jalur Bambangan, mengatakan pihaknya juga terus memantau kondisi cuaca terkini di sekitar Gunung Slamet.
“Jika situasi tidak mendukung, jalur pendakian Gunung Slamet ditutup untuk sementara selama satu hari sambil menunggu cuaca kembali bersahabat. Biasanya pendaki kami pending (tunda, red.),” katanya di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), Selasa 3 Januari, dilansir dari Antara.
Baca juga: Penutupan Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Diperpanjang
Jalur Pendakian Gunung Slamet akan Ditutup jika Dilanda Cuaca Ekstrem
Saat ini, jalur pendakian via Bambangan, Kabupaten Purbalingga, Jateng, masih dibuka. Cuaca di kawasan lereng Gunung Slamet juga masih kondusif.
“Untuk aktivitas pendakian tetap normal seperti biasa dan kondisi Gunung Slamet juga normal,” ujarnya.
Saiful mengakui jelang malam pergantian tahun 2023 atau pada hari Sabtu 31 Desember tercatat ada sekitar 400 pendaki yang mendaki gunung ini.

Akan tetapi, kata dia, ratusan pendaki itu tidak bisa melanjutkan pendakian hingga puncak karena berhadapan dengan cuaca buruk.
“Mereka hanya sampai Pos 5 Jalur Bambangan karena terhalang cuaca buruk, lalu turun lagi ke Pos Pendakian di Bambangan. Alhamdulillah aman, tidak terkendala,” tuturnya.
Baca Juga: Basecamp pendakian Wates, Gunung Prau Terbakar; Barang dan KTP Pendaki Ludes
Disinggung mengenai jumlah pendaki yang melakukan pendakian dalam beberapa waktu terakhir, dia mengatakan pada hari-hari biasa saat sekarang hanya berkisar 25-30 orang per hari atau turun dari biasanya yang bisa mencapai lebih dari 50 orang per hari.

Ia menduga penurunan jumlah pendaki tersebut dipengaruhi oleh faktor cuaca yang sering turun hujan.
“Kami paham kalau musim hujan, aktivitas pendakian mengalami penurunan,” kata Saiful.