Pendakicantik.com – Destinasi wisata indah mutiara tersembunyi di Gunung Sialing, Desa Nawin, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong.
Karianto, Warga Gunung Sialing mengingat kalimat ini dalam mengembangkan objek wisata Puncak Gunung Sialing Indah.
Baca juga: Respon Gunung soal Rencana Gunung Agung Jadi Kawasan Suci di Bali
Bagian dari Desa Nawin, keberadaan gunung ini cukup jauh dari pusat pemerintahan desa. Hingga harus melewati tiga desa lagi.
Destinasi wisata Sialing ini dikelola oleh Pokdarwis Kayu Harum yang diketuai oleh Karianto, penduduk asli Gunung Sialing.
Baca juga: Anak Krakatau Menjadi Gunung Api Teraktif dan Masih Terjadi Erupsi
Gunung Sialing: Destinasi Wisata Mutiara Tersembunyi Haruai Tabalong Kalsel
Sejak beberapa tahun lalu, destinasi wisata minat khusus ini menawarkan puncak Sialing yang indah. Bahkan dari ketinggian Puncak Sialing, pendaki bisa menikmati pemandangan dari segala penjuru.
Benar saja, saat ini tidak ditemukan lagi adanya tangga di kaki Gunung Sialing untuk memulai pendakian. Apalagi gunungnya cukup curam, sehingga susah jika tanpa alat bantu.

Sudah lima kali para pengelola Gunung Sialing mengganti tangga tersebut. Namun selalu rusak karena hanya dari batang kayu yang cepat rapuh oleh kondisi alam. Sementara untuk membuat tangga permanen, pihaknya terkendala anggaran.
Puncak Sialing yang menjanjikan kepuasan pemandangan alam pun kini tak lagi bisa dijangkau. Bahkan tanpa adanya tangga, puncak itu tak terjamah oleh pengunjung.
Baca Juga: Gita: Mendaki Sendiri tanpa Lapor ke Basecamp dan Meninggal di Puncak Gunung Lawu
Padahal kata Karianto, di puncak, pengunjung juga bisa camping dan rencananya apabila ada dukungan dari pemerintah daerah untuk keberadaan tangga permanen, maka pihaknya siap mendirikan pendopo di puncak gunung.
Selain itu, pada masa berjayanya, hasil dari kunjungan wisatawan dapat membuat pengelola mengais rupiah yang bisa digunakan untuk membantu warga lain saat sakit, serta menjadi pemasukan di desa dan penunjang biaya pemeliharaan wisata.

Kendati kini minim peminat, pengelolaan wisata tersebut masih dilanjutkan. Terutama pada bagian kaki gunung yang tak kalah menyajikan pemandangan alam bebatuan dan hutan.