Pendakicantik.com Gunung Sago merupakan salah satu gunung yang sudah tidak aktif lagi yang terletak dekat kota Payakumbuh, Sumatera Barat.

Jika dilihat dari udara, Gunung Sago tampak memiliki sebuah kaldera besar namun kaldera ini adalah kaldera mati yang terbuka ke arah Lintau. Dari Kaldera inilah berhulu Sungai Batang Tampo yang mengalir di Lintau

Baca Juga: Curug Putri Palutungan: Air Terjun Unik dan Favorit Bumi Perkemahan Kaki Gunung Ciremai

Dari Lintau, Gunung Sago terlihat seperti dua buah gunung yang seolah disambung oleh tebing kaldera yang disebut juga Sago Malintang.

Puncak Gunung Sago Payakumbuh, Sumatera Barat Via Situjuah Gadang

 

Akses menuju puncak Gunung Sago terbilang sangat mudah sehingga membuat gunung ini jadi tempat pendakian favorit para pendaki.

Gunung Sago: Larangan Mendaki Malam Hari dan Pos Gelanggang Hantu yang Tak Berhantu

Jika ingin mendaki Gunung Sago ada hal penting yang harus diingat bahwa Gunung Sago tidaklah jauh berbeda dengan gunung-gunung lain.

Baca Juga: Gunung Ceremai: Mengenal, Menelusuri, dan Menikmati Kekayaan Alam Atap Jawa Barat

Ada beberapa larangan dan panduan mendaki yang tidak boleh dilanggar oleh para pendaki dengan alasan apapun. Alasannya karena kesemuanya terkait dan berhubungan dengan kenyamanan dan keamanan selama dan saat mendaki.

Batas Waktu Mulai Mendaki Jam 4 Sore

Berbeda dengan gunung-gunung lain yang ada di Indonesia yang bisa didaki pada malam hari, sedangkan pihak pengelola Gunung Sago menutup jalur pendakian jam 4 sore. Peraturan dan keputusan ini bukan tanpa alasan karena Gunung Sago merupakan habitat binatang buas seperti Harimau Sumatera dan beruang sehingga sangat berbahaya jika mendaki pada malam hari.

Jika kamu memilih jalur pendakian Kayu Kolek, Nagari Tanjung Haro Sikabu-Kabu Padang Panjang dan tiba di atas batas waktu mendaki, tidak perlu cemas. Kamu bisa bermalam di sana. Dengan membayar tiket masuk Rp 10.000 per orang dan biaya parkir Rp 20.000 untuk mobil dan Rp 10.000 untuk motor, kamu sudah bisa membangun tenda di Objek Wisata Panorama Kayu Kolek.

Objek wisata ini baru dibangun dan sudah dilengkapi dengan fasilitas toilet dan mushala. Kamu bisa memilih antara membangun tenda atau tidur di mushala jika hendak beristirahat.

Gunung Sago: Larangan Mendaki Malam Hari dan Pos Gelanggang Hantu yang Tak Berhantu
Foto: Pendaki Cantik – @aawidhani

Gunung yang Sepi Pendaki

Gunung ini masih jarang dijajal atau didaki oleh para pendaki sehingga tidak heran jika jalur pendakiannya sepi dan perlu waspada.

Untuk air persediaan air bersih, para pendaki bisa mengisi persediaan air di batas pintu rimba sebelum memulai pendakian.

Baca Juga: Karen’s Diner: Restoran Unik dengan Pelayan yang Kasar dan Tak Ramah Akan Buka di Jakarta

Ada sumber air dari pipa kecil milik penduduk setempat yang bisa dimanfaatkan. Dari pintu rimba, perlu waktu sekitar dua jam berjalan normal hingga sampai di pos Gelanggang Hantu.

Di pos Gelanggang Hantu tidak ada sumber air, jadi kamu harus memastikan bahwa persediaan airnya cukup sampai tiba di pos setelahnya yaitu Pos Ndak Tolok Lee.

Gunung Sago: Larangan Mendaki Malam Hari dan Pos Gelanggang Hantu yang Tak Berhantu
Foto: Pendaki Cantik – @dmeylinda___

Pos Gelanggang Hantu yang Tidak Berhantu

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa selama perjalanan menuju puncak Gunung Sago, kamu akan melewati Pos Gelanggang Hantu.

Baca Juga: Karen’s Diner: Restoran Unik dengan Pelayan yang Kasar dan Tak Ramah Akan Buka di Jakarta

Pos ini hanya namanya saja Gelanggang Hantu karena para pendaki tidak akan menemukan sebuah tempat yang datar dan indah untuk dinikmati. Jadi tidak perlu takut.

Alasan pos ini disebut Gelanggang Hantu karena di tempat tersebut kamu akan mendengar nyanyian banyak burung hantu yang berbunyi secara bersamaan.

Gunung Sago: Larangan Mendaki Malam Hari dan Pos Gelanggang Hantu yang Tak Berhantu
Foto: Pendaki Cantik – @indy.marsella

Hutan Lumut dan Jurang

Setelah melewati Pos Gelanggang Hantu, kamu akan mencapai shelter atau pos Ndak Tolok Lee. Di sini kamu bisa mengisi persediaan air karena di puncak Gunung Sago tidak ada mata air.

Di papan informasi shelter tertulis sumber air berada di jarak 30 meter ke sebelah kanan. Aslinya, sumber air tersebut terletak di jarak 100 meter dan posisinya di tempat yang curam sehingga harus hati-hati karena ada banyak akar pohon yang akan menghalangimu selama proses pengambilan air.

Gunung Sago: Larangan Mendaki Malam Hari dan Pos Gelanggang Hantu yang Tak Berhantu
Foto: Pendaki Cantik – @hidayatnnisa

Bukan hanya di mata air, jalur selanjutnya menuju Puncak Robuang juga sangat berbahaya. Kamu akan memasuki hutan lumut yang licin dengan banyak jurang di samping kiri dan kanan. Kamu perlu berjalan berlahan dan fokus agar tidak celaka. Hal inilah yang membuat pendakian Gunung Sago tidak diizinkan dilakukan pada malam hari.

Share.