Pendakicantik.com – Gunung Raung merupakan gunung berapi di Jawa Timur yang memiliki jalur pendakian ekstrem yang memicu adrenalin.
Gunung Raung berada dalam kawasan kompleks Pegunungan Ijen dan menjadi puncak tertinggi dari gugusan pegunungan tersebut.
Baca juga: 5 Gunung di Sekitar Bogor yang Jadi Tujuan Para Pendaki
Bagi para pendaki sejati yang suka tantangan yang memicu adrenalin, Gunung Raung adalah pilihan yang tepat.
https://www.youtube.com/watch?v=JAL_gASnRNM
Gunung ini menjadi tujuan pendakian yang terkenal karena memiliki jalur ekstrem yang dijuluki “Shiratal Mustaqim”.
Baca juga: Gunung Ciremai: Keunggulan Jalur Pendakian Baru dari Trisakti Sadarehe
Gunung Raung: Jalur Pendakian ‘Shiratal Mustaqim’, Tantangan Pemicu Adrenalin
Jalur pendakian tersebut mampu memaksa pendaki untuk fokus menatap ke depan tanpa menengok ke kanan kiri. Saking ekstremnya, salah perhitungan sedikit saja maka nyawa taruhannya.
Pasalnya, jalur tersebut layaknya jalan setapak, dilengkapi tebing yang curam pada kanan kiri jalur. Ditambah, jalur tersebut tidak dilengkapi pagar pengaman.

Sehingga, para pendaki hanya bisa fokus memperhatikan jalur yang dilalui. Belum lagi kontur jalur yang dilewati dipenuhi bebatuan dan pasir sehingga rawan tergelincir kalau kurang waspada.
Para pendaki bisa melewati Jembatan Shiratal Mustaqim saat memilih jalur pendakian via Kalibiru. Jalur pendakian yang sering dipilih pendaki sejati demi menikmati sensasi melewati Jembatan Shiratal Mustaqim.
Baca Juga: Mi Instan: Sangat Tidak Disarankan untuk Dijadikan Bekal saat Mendaki Gunung
Adapun puncak tertinggi Gunung Raung tercatat 3.344 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini membentang di tiga kabupaten yakni Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, Jawa Timur.
Ketinggian itu membuat Gunung Raung menduduki urutan ketiga sebagai gunung tertinggi di Jatim setelah Gunung Semeru dan Gunung Arjuno.
Sementara secara geografis, Gunung Raung berada dalam kawaasan kompleks Pegunungan Ijen.

Sebagai gunung aktif, Gunung Raung memiliki sistem kawah yang terbuka. Lava pijar yang dihasilkan saat erupsi akan kecil kemungkinan meluber keluar kaldera.