#PendakiCantik – Gunung Pegat yang terletak di Jawa Tengah ternyata dikenal memiliki banyak misteri tersembunyi oleh pendaki dan masyarakat setempat.

Berbagai sumber menyebutkan bahwa apabila kamu berani mendaki gunung ini, berarti sudah siap menerima banyak kesengsaraan hidup.

Mitos yang masih sangat dipercaya masyarakat hingga hari ini tersebut uniknya berlaku khusus untuk mereka yang merupakan pasangan pengantin baru.

Sehingga, bagi kamu yang tidak ingin hubungan rumah tangganya terputus atau mendapat mala petaka, sangat tidak disarankan untuk mampir ke gunung yang berada di desa Ngadiroyo, Nguntoronadi, Wonogiri ini.

Ulah Mbah Glondor

Gunung Pegat dan Misteri Tersembunyi yang Ditakuti Pendaki
Foto: Pendaki Cantik – @yani.wulandari12345

Berdasarkan cerita yang dipercaya masyarakat sekitar Gunung Pegat, penyebab kenapa pengantin baru tidak disarankan mendaki adalah karena ulah Mbah Glondor.

Konon, Mbah Glondor dikenal sebagai penunggu gunung ini paling tidak suka jika melihat ada pasangan baru berbahagia.

Menurut beberapa sumber , Mbah Glondor ini mati dalam kondisi sakit hati. Dia akhirnya mengucap ikrar bahwa dirinya akan menghancurkan setiap kebahagiaan pada mereka yang hadir di Gunung Pegat.

Kisah di balik Mbah Glondor ini memang cukup menyedihkan. Bagaimana tidak, Mbah Glondor harus merelakan tambatan hatinya meninggalkan dia.

Karena sakit hati yang teramat, dia berjanji untuk menduda seumur hidup. Sakit hati itu dia bawa sampai alam kubur dan hingga kini kemurkaan Mbah Glondor masih dipercayai sebagian masyarakat Indonesia.

Asal Usul Nama Gunung Pegat

Gunung Pegat dan Misteri Tersembunyi yang Ditakuti Pendaki
Foto: Pendaki Cantik – @nannoe.bluessy22

Dalam beberapa referensi dijelaskan bahwa nama tersebut merujuk pada makna kata “pegat” itu sendiri yaitu putus.

Maka dari itu, mitos perceraian di gunung ini pun semakin menyeruak seraya arti kata gunung tersebut.

Lebih lanjut, awalnya gunung ini adalah pegunungan kecil yang terletak di desa Ngadoroyo, Kecamatan Nguntoronadi.

Penduduk setempat menamakannya pegunungan Ngadiroyo. Usut punya usut, pegunungan itu kemudian dibelah menjadi dua karena alasan pembangunan jalan.

Alhasil, pegunungan Ngadiroyo pun dibelah untuk menghubungkan Wonogoro dengan Pacitan.

Imbas pembangunannya adalah terciptanya waduk raksasa Gajah Mungkur di mana waduk ini sebagai lokasi penyimpanan air untuk keperluan masyarakat sekitar.

Hal lainnya adalah jalanan itu kemudian menjadi jalan utama menuju Pacita dari arah Wonogiri.

Mitos Perceraian

Gunung Pegat dan Misteri Tersembunyi yang Ditakuti Pendaki
Foto: Pendaki Cantik – @nila_ulin

Mitos perceraian tersebut tetap dipercaya sampai sekarang pada sebagain orang. Kamu disarankan untuk mempercayai mitos ini agar tetap aman selama ke Gunung Pegat.

Selain itu,  Gunung Pegat juga yang melegenda di daerah Lamongan. Di sana tradisi melepaskan ayam memiliki mitos tersendiri.

Dahulu kala ada putra Kanjeng Jombang yang sedang bersemedi di Gunung Pegat hingga bertahun-tahun.

Semedi itu membuahkan hasil Kanjeng Jombang berubah menjadi ular yang sangat besar. Jelmaan ular tersebut kemudian diketahui masyarakat dan ular berhasil didapat.

Tak lama setelah itu, si ular dikuliti hingga akhirnya dia mati di tangan masyarakat. Sang ular murka dan mengutuk gunung tersebut.

Menghindari Kutukan Perceraian

Gunung Pegat dan Misteri Tersembunyi yang Ditakuti Pendaki
Foto: Pendaki Cantik – @vinnna.mw

Karena itu, setiap kali ada calon pengantin yang mau menikah, dipastikan mereka harus melempar ayam di sekitar Gunung Pegat sebagai tanda penyelamatan.

Ini dimaksudkan agar mereka terbebas dari kutukan perceraian. Perlu diketahui ayam yang dilepaskan adalah ayam kampung hitam!

Nah, Anda juga mesti tahu bahwa ayam ampung hitam bagi masyarakat Jawa itu memiliki makna tolak balak apese awak, yang bertujuan untuk menghindari ketidakbahagiaan rumah tangga, seperti rejeki seret, tidak memiliki keturunan, salah satu keluarga ada yang meninggal, atau masalah yang lainnya.

Share.