Pendakicantik.com – Belum ada indikasi erupsi Gunung Merapi akan berhenti dalam waktu dekat. Bahkan dinding lahar di puncak gunung pun longsor.

Balai Pengembangan dan Penyelidikan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memantau aktivitas Gunung Merapi menyebutkan bahwa dalam sepekan terakhir ada belasan kali guguran lava pijar dari puncak Merapi.

Baca juga: 3 Fakta Meninggalnya Pendaki Sadewa Natha Radya di Gunung Slamet

“Gunung Merapi masih siaga sejak 5 November 2020,” ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa, Sabtu (25/2/2023).

Ritual Adat Labuhan Gunung Merapi Tahun 2023

Selama periode 17-23 Februari 2023, aktivitas Gunung Merapi cenderung fluktuatif. Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut.

Baca juga: Keindahan Gunung Mujur Malang dan 7 Mitos yang Beredar

Gunung Merapi: Status Siaga , Aktivitas Vulkanik Masih Cukup Tinggi

Pada 22 Februari 2023 pukul 06.37 WI, asap putih dengan ketebalan tipis hingga tebal dan tekanan lemah dengan tinggi 50 m terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Ngepos.

Selain itu, pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 11 kali ke arah barat daya dari hulu Kali Boyong dan Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.700 m. Suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak 4 kali dengan intensitas kecil hingga sedang.

“Berdasarkan dari kamera Jrakah pada tanggal 10 Februari 2023, terjadi longsoran dinding lava tahun 1998,” katanya.

Longsoran diidentifikasi merupakan bagian dari dinding lava yang sudah lapuk dan mengalami alterasi kuat. Adanya dinding lava 1998 yang mengalami longsoran tidak mengubah morfologi puncak dan kubah lava secara signifikan.

Gunung Merapi: Status Siaga , Aktivitas Vulkanik Masih Cukup Tinggi
Foto: Pendaki Cantik –

Dalam minggu ini kegempaan tercatat 596 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 25 kali gempa Fase Banyak (MP), 338 kali gempa Guguran (RF), 3 kali gempa Hembusan (DG), dan 7 kali gempa Tektonik (TT).

“Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi,” paparnya.

Agus menambahkan pemantauan deformasi Gunung Merapi pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Di mana pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan dengan intensitas curah hujan sebesar 62 mm/jam selama 55 menit di Pos Kaliurang pada 22 Februari 2023.

Baca juga: Gunung Argopuro: Jalur Pendakian via Situbondo yang Paling Diminati, Lewat Savana Cikasur

“Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi,” ungkapnya.

Dengan demikian aktivitas vulkanik masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga. Agus menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 Km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 Km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 Km dan Sungai Gendol 5 Km.

“Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” ungkapnya.

Gunung Merapi: Status Siaga , Aktivitas Vulkanik Masih Cukup Tinggi
Foto: Pendaki Cantik – @agrowisatabumimerapi

Masyarakat diminta untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi gunung ini serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar kawasan gunung.

Share.