Pendakicantik.com – Gunung berapi terbesar di dunia, Gunung Mauna Loa, meletus. Namun aliran lahar gunung ini menjadi pemandangan yang menarik bagi wisatawan.
Adanya semburan lahar panas Gunung Mauna Loa nampaknya menjadi potensi wisata di Big Island, tempat Maula Loa berdiri.
Baca juga: Hari Gunung Internasional 11 Desember, Fakta Keberadaan Gunung Sangat Penting
Wisatawan berbondong-bondong mendatanginya, seakan tak mau ketinggalan fenomena yang muncul pertama dalam 38 tahun terakhir.
Antusiasme wisatawan terlihat di beberapa hotel yang sekitar Hilo yang penuh dipesan. Penerbangan helikopter dari atas ke Mauna Loa juga menarik bagi wisatawan dan jurnalis.
Baca juga: Gunung Everest: Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Menaklukkannya
Gunung Mauna Loa: Pesona Letusannya Banyak Mengundang Wisatawan
“Saat ini sedang booming. Kamar kami terjual habis sampai setelah Natal,” kata staf resepsionis di Castle Hilo Hawaiian Hotel Marian Somalinog seperti dikutip dari AP.
Meningkatnya jumlah wisatawan, jelas Somanilog, terkait dengan pemandangan lahar yang mengalir di sungai. Pancaran ledakan bahkan bisa dilihat dari hotel.
Selama ini aliran lahar jauh dari pemukiman sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi wisatawan. Mereka dapat menikmati pemandangan di tingginya aktivitas gunung itu.

Mereka tidak hanya menyaksikan pemandangan gunung meletus, mereka juga mengabadikannya dalam foto. Bukan hal yang aneh untuk berswafoto dengan latar belakang lahar mengalir.
Juru bicara Taman Nasional Gunung Api Hawaii Jessica Ferracane mengatakan, banyak pengunjung mengetahui tentang Mauna Loa tetapi tidak menyadari bahwa Kilauea, gunung berapi yang lebih kecil, juga sedang meletus. Pengunjung dapat melihat keduanya dari berbagai tempat di dekat kaldera yang terakhir.
Baca Juga: Gunung Mauna Loa: 3 Fakta Menarik tentang Gunung Berapi Terbesar di Dunia ini
“Itu belum pernah terjadi sejak 1984. Ini adalah waktu yang sangat istimewa untuk berada di sini,” kata Ferracane.
Meskipun begitu, jumlah pengunjung Taman Nasional Gunung Hawaii belum meningkat sejak gunung meletus pada 27 November malam. Ferracane memprediksi peningkatan terjadi akhir pekan ini.
Saddle Road yang berada di luar Taman Nasional Gunung Api Hawaii mungkin tidak akan lama menjadi tempat tontonan utama. Lava merah dan panas merayap ke arahnya.
Ilmuwan yang bertanggung jawab di Hawaiian Volcano Observatory Ken Hon mengatakan, arus telah melambat dan berada pada 5,3 kilometer selatan jalan raya pada Kamis (1/12/2022).
“Kami tidak benar-benar tahu ke arah mana aliran lahar pada akhirnya akan pergi,” kata Hon.

Sementara itu, Gubernur Hawaii David Ige telah mengeluarkan status darurat untuk memungkinkan responden tiba dengan cepat atau membatasi akses sesuai kebutuhan.
Jika lahar melintasi jalan raya, Garda Nasional Hawaii dapat membantu merencanakan alternatif dan mencoba membuat rute jalan pintas.